Bahlil: 2023 Itu Berat, Apa Kabar Target Investasi Rp1.400 T?

News - Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
25 January 2023 06:25
Keterangan Pers Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan IV (Oktober-Desember) Tahun 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Investasi - BKP) Foto: Keterangan Pers Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan IV (Oktober-Desember) Tahun 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Investasi - BKP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku 2023 menjadi tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia.

"Yes, jujur saja. Tahun 2023 adalah tahun berat bagi Republik Indonesia," kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Kendati begitu, Bahlil memastikan, dengan realisasi investasi pada 2022 yang mampu di atas target Presiden Jokowi sebesar Rp 1.200 triliun, yakni mencapai Rp 1.207,2 triliun, menandakan bahwa investor memiliki kepercayaan diri untuk terus berinvestasi di Indonesia, baik investor asing maupun domestik.

Tapi, ia mengingatkan, tahun ini ada dua tantangan besar yang dihadapi Indonesia baik dari sisi global maupun dalam negeri. Dari sisi global adalah peluang masuknya negara-negara lain ke jurang resesi semakin besar sebagaimana yang diperkirakan banyak lembaga internasional.

"Bahkan lembaga dunia mengatakan bahwa potensi resesi itu sangat besar tinggal hari ini yang menjadi diskusi kita adalah berapa dalam resesi itu, dalamnya apakah dalam sekali atau tidak terlalu dalam. Tapi itu global," tutur Bahlil.

Kinerja investasi Indonesia menurutnya mau tidak mau akan terdampak permasalahan global itu, sebab 53% investasi yang masuk ke Indonesia pada 2022 berasal dari penanaman modal asing atau foreign direct investment. Dengan demikian, negara-negara lain pasti akan berebut uang investor supaya masuk ke dalam negerinya.

"Di tengah ketidakpastian, di samping FDI itu penting, uang yang beredar di dunia ini kan enggak banyak, tapi hampir semua negara berusaha dengan masing-masing strategi agar uang global itu bisa masuk ke negara kita," ujar dia.

"Jadi di satu sisi adalah kondisi global yang enggak bagus, di sisi lain adalah terjadi kompetisi yang maksimal antar sesama negara untuk menarik FDI, terutana bagi negara-negara berkembang," kata Bahlil.

Adapun faktor domestik, yang menjadi faktor kedua memperberat pencapaian target investasi tahun ini, kata Bahlil adalah masuknya tahun politik. Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan banyak lembaga internasional pada 2023 masih bisa tumbuh di kisaran 4,8-5% kata dia investor tentung cenderung wait and see untuk menggelontorkan investasinya pada tahun politik.

"Namun satu hal kita punya persoalan. tahun 2023 itu tahun politik. Namanya tahun politik biar sumpah potong kucing itu pasti ada perasaan wait and see, ini outlook 2023" tutur dia.

Oleh sebab itu, solusi utama supaya investasi itu tetap bisa masuk adalah stabilitas politik dan ekonomi harus bisa terus dijaga pada tahun ini dan tahun-tahun setelahnya. Tanpa stabilitas politik dan ekonomi, dipastikannya investor manapun tidak akan mau masuk ke Indonesia.

"Karena itu yang hanya bisa menyelamatkan kita. Ketika kita berdebat dengan hal-hal yang tidak substantif maka mohon maaf investor itu akan melahirkan keraguan untuk datangi kita. Di ssaat bersamaan negara-negara lain andaikan mereka ada masalah medianya gak terlalu membesar besarkan," ujar Bahlil.

Walaupun mengaku berat merealisasikan investasi sebesar Rp 1.400 triliun tahun ini, Bahlil mengaku tidak bisa berbuat banyak mengubah target itu karena sudah menjadi ketetapan presiden. Dia mengatakan, hanya bisa mencari-cari berbagai strategi untuk menjaga kondusifitas investasi, salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan kemudahan investasi seperti yang ada dalam Undang-undang Cipta Kerja.

"Bapak Presiden Jokowi itu memang enggak ada lawan, jadi beliau itu selalu optimis yang terukur dan bapak presiden itu suka tantangan. Makanya saya katakan ke depan yang akan menjadi pemimpin kita, yang akan mengganti proses regenerasi, kalau mentalnya tidak kuat yasudah, walam yaunal maun," tuturnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Depan Jokowi, Bahlil Janji Target Investasi Rp 1.200 T Tembus


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading