Dear Pak Jokowi, Begini Cara Agar PHK tidak Semakin Meluas

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyampaikan pemerintah perlu mengantisipasi agar gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak semakin meluas.

Baca: Sri Mulyani Kasih Rp476 T ke Risma, Titip Jangan Ada Korupsi!

Beberapa di antaranya dengan mempertahankan lapangan pekerjaan dan mengurangi beban pelaku usaha. Misalnya melalui pengaturan jam kerja dan pengurangan pajak hingga stimulus investasi.

"Tentu saja ini diharapkan para pelaku usaha juga melihat bagaimana upaya diversifikasi terutama bagi sektor-sektor atau industri yang masih bisa mencari peluang pasar baru ya, bukan hanya di negara-negara utama tapi negara-negara lain termasuk penguatan pasar domestik jadi kita tidak buru-buru harus melakukan PHK," kata Tauhid kepada CNBC Indonesia, Senin (23/1/2023).

Pemerintah juga dapat memberikan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) kepada pekerja/buruh yang mengalami PHK secepat mungkin. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan pekerja/buruh yang terkena PHK mendapatkan uang pesangon yang mencukupi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

"Paling tidak mereka masih bisa survive dalam beberapa bulan atau dalam masa tenggang ketika mereka berusaha mencari lapangan pekerjaan baru," ujarnya.

Meski demikian, hal terpenting adalah bagaimana pemerintah dapat memberikan stimulus investasi terutama baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sehingga dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.

"Katakanlah pemerintahan menciptakan stimulus melalui APBN untuk program-program yang sifatnya fast program," kata dia.

Di samping itu, pemerintah juga perlu mengupayakan agar inflasi dapat ditekan seminimal mungkin. Ini dilakukan guna mengurangi beban kenaikan harga yang berlebihan.

"Bukan hanya yang terkena PHK tapi masyarakat umum sehingga garis batas kemiskinan tidak naik terlalu drastis begitu kalau inflasi rendah garis kemiskinan juga rendah," kata dia.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Indonesia Makin Susah, Hidup Dari "Makan" Tabungan