Kala Forum Ekonomi Dunia Jadi Arena Pelacuran 'Level Dewa'

News - Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
22 January 2023 21:05
Seorang wanita menggunakan perangkat seluler saat melewati dinding keamanan yang melindungi pintu masuk ke Pusat Kongres, tempat Forum Ekonomi Dunia (WEF), di Davos, Swiss, pada Jumat, 13 Januari 2017. Pemimpin dunia, eksekutif berpengaruh, bankir dan pembuat kebijakan menghadiri pertemuan tahunan ke-47 Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos dari 17-20 Januari. (Michele Limina/Bloomberg via Getty Images) Foto: Seorang wanita menggunakan perangkat seluler saat melewati dinding keamanan yang melindungi pintu masuk ke Pusat Kongres, tempat Forum Ekonomi Dunia (WEF), di Davos, Swiss, pada Jumat, 13 Januari 2017. (Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sisi gelap dari Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) yang diselenggarakan lima hari di Davos, Swiss ternyata telah menjadi magnet untuk puluhan pekerja seks.

Mereka beramai-ramai mendatangi kota resort ski tersebut, tentunya untuk menawarkan layanan tanda kutip spesial kepada orang kaya dan berkuasa yang ada di sana.

Sebagaimana diketahui, agenda tahunan itu mendatangkan CEO ternama, pejabat tinggi, bos industri hingga tokoh terkenal media lain untuk membahas isu-isu global yang penting.

Seorang pekerja seks komersial (PSK) bernama Liana menceritakan bagaimana riuh dirinya sepanjang malam.

Dilansir dari New York Post, Liana menggambarkan bagaimana dirinya dibayar US$ 750 per jam hanya untuk melayani peserta asal Amerika. Untuk semalaman ini sekitar US$ 2.500 (sekitar Rp 37,8 juta).

Tentu ia tak langsung tampil dengan "vulgar". Dirinya menggunakan pakaian bisnis untuk berbaur dengan kerumunan di pertemuan WEF.

Prostitusi di pertemuan elit ini juga dikatakan seorang wanita yang mengelola layanan pendamping yang berbasis di kota Aargau di Swiss, yang terletak sekitar 100 mil dari Davos. Kepada media 20 Minuten, ia mengatakan menerima 11 pemesanan dan 25 pertanyaan terkait jasa PSK.

"Beberapa juga memesan untuk diri mereka sendiri dan karyawan untuk berpesta di kamar hotel," katanya.

Seorang pekerja seks Jerman juga menggambarkan pengalamannya berbaur dengan kerumunan Davos. Ia pun menceritakan bagaimana detail keamanan yang harus ia lewati.

"Berkencan di Swiss berarti melihat moncong senjata penjaga keamanan di koridor hotel pada pukul 02.00 pagi ... Lalu berbagi cokelat hadiah dari restoran dengan mereka dan bergosip tentang orang kaya... #Davos #WEF," kata wanita yang bernama Salome Balthus.

Balthus sendiri kini juga tinggal di sebuah hotel dekat Davos. Namun ia menolak untuk membocorkan nama kliennya.

"Percayalah, Anda tidak ingin terlibat masalah litigasi dengan mereka," cuitnya.

"Kamu harus memilih antara 'narkoba', seks atau kekuatan politik ... Yang terakhir lebih kuat, tidak menyisakan ruang untuk kepentingan lain dan 'memakan' orang sepenuhnya," tambahnya.

Isu prostitusi di Davos bukan kali pertama di bahas. Sebelumnya di 2020, seorang pejabat penegak hukum Swiss mengatakan kepada The Times of London bahwa setidaknya 100 PSK melakukan perjalanan ke Davos untuk mengantisipasi acara itu.

"Para pelacur mengunjungi hotel dan bar delegasi di sepanjang jalur utama kota," tulis media itu.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

WEF Davos 2023 Resmi Dimulai, Apa yang Dibicarakan?


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading