Foto Internasional

Lautan Warga China Tumpah di Pasar Bunga, Xi Jinping Khawatir

Getty Images, CNBC Indonesia
Sabtu, 21/01/2023 16:10 WIB

Warga China mulai melakukan liburan menjelang Tahun Baru Imlek. Hal ini menambah kekhawatiran akan lonjakan baru wabah Covid-19 di Negeri Tirai Bambu tersebut.

1/6 Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci yang jatuh pada Januari 22. (STR/AFP via Getty Images)

Pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali penuh sesak oleh warga setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada (20/1/2023), menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci. (STR/AFP via Getty Images)

2/6 Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci yang jatuh pada Januari 22. (STR/AFP via Getty Images)

Sejumlah warga mencari bunga dan pernak pernik yang dibutuhkan untuk melengkapi kebutuhan jelang sambut perayaan Imlek. Para pengunjung pasar masih menggunakan protokol kesehatan seperti masker mengingat ancaman pandemi covid masih menghantui negara tersebut. (STR/AFP via Getty Images)

3/6 Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci yang jatuh pada Januari 22. (STR/AFP via Getty Images)

Hal ini menambah kekhawatiran akan lonjakan baru wabah Covid-19 di Negeri Tirai Bambu tersebut. Tetapi, komentar yang dilaporkan oleh media pemerintah pada Kamis (19/1/2023) malam, Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan mengatakan, virus itu berada pada tingkat relatif rendah. (STR/AFP via Getty Images)

4/6 Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci yang jatuh pada Januari 22. (STR/AFP via Getty Images)

Tetapi ada keraguan yang meluas tentang laporan resmi China tentang wabah Covid-19 saat ini. Di mana kasus baru telah membuat rumah sakit dan rumah duka kewalahan sejak Beijing mencabut kontrol ketat nol-Covid bulan lalu. (STR/AFP via Getty Images)

5/6 Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci yang jatuh pada Januari 22. (STR/AFP via Getty Images)

Presiden China Xi Jinping menyatakan prihatin tentang situasi pandemi di perdesaan China. Hal tersebut terungkap dalam laporan kantor berita Xinhua jelang mudik jutaan orang untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Pemimpin China itu juga membela kebijakan nol-Covid-nya, yang dicabut bulan lalu setelah melumpuhkan ekonomi dan memicu protes nasional, dengan mengatakan itu adalah "pilihan yang tepat". (STR/AFP via Getty Images)

6/6 Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci yang jatuh pada Januari 22. (STR/AFP via Getty Images)

Beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang akan meninggal akibat penyakit ini di China tahun ini. Perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris Airfinity memperkirakan kematian akibat Covid-19 dapat mencapai 36.000 sehari pekan depan. (STR/AFP via Getty Images)