Rusia Minggir Dulu, Ini Dia Pemasok Minyak Terbesar ke China

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 20/01/2023 21:14 WIB
Foto: REUTERS/Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia merupakan salah satu pemasok minyak mentah terbesar China pada 2022. Negeri Tirai Bambu mengambil jutaan barel per hari minyak Rusia saat negara-negara Barat menghindarinya setelah krisis Ukraina.

Namun demikian, Rusia ternyata bukan lah pemasok terbesar minyak mentah ke China. Rusia hanya menduduki posisi kedua, sebab Arab Saudi masih menduduki posisi pertama pemasok minyak mentah utama ke China.

Arab Saudi mengirimkan total 87,49 juta ton minyak mentah ke China pada tahun 2022, setara dengan 1,75 juta barel per hari, menurut data dari Administrasi Umum Bea Cukai pada Jumat (20/1/2023), dikutip dari Reuters.


Kilang minyak yang didukung pemerintah China sebagian besar memenuhi kontrak berjangka mereka dengan Saudi pada 2022 meskipun permintaan domestik lesu.

Arab Saudi diperkirakan akan tetap menjadi kunci pengekspor minyak mentah ke China setelah kunjungan Presiden Xi Jinping ke Riyadh pada Desember 2021, di mana Xi memberi tahu para pemimpin Teluk bahwa China akan membeli minyak dalam yuan China bukan dolar AS.

Sementara impor minyak mentah China dari Rusia melonjak 8% pada 2022 dari tahun sebelumnya menjadi 86,25 juta ton, setara dengan 1,72 juta barel per hari (bph), menurut data dari Administrasi Umum Bea Cukai.

Minyak mentah Rusia telah diperdagangkan dengan diskon menyusul sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina.

China, yang menolak untuk mengutuk serangan itu, meningkatkan pengadaan minyak Rusia dan sebagian besar mengabaikan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat pada minyak mentah Rusia yang dikirim melalui laut sejak 5 Desember lalu.

Pada Desember 2022, China membawa 6,47 juta ton minyak mentah dari Rusia, atau 1,52 juta barel per hari, dibandingkan dengan 1,7 juta barel per hari pada periode yang sama tahun 2021.

Kilang minyak yang didukung negara telah menghentikan pembelian minyak Rusia sejak November, tetapi kilang independen terus membeli dari pedagang perantara yang mengatur pengiriman dan asuransi, serta melindungi mereka dari risiko sanksi sekunder.

Selain Rusia dan Arab Saudi, data bea cukai juga menunjukkan impor minyak mentah dari Malaysia naik hampir dua kali lipat pada 2022 menjadi 35,68 juta ton. Negara Asia Tenggara adalah titik transfer untuk pengiriman yang dikenai sanksi yang berasal dari Iran dan Venezuela.

Tidak ada impor minyak mentah Venezuela yang dicatat oleh bea cukai China sepanjang tahun 2022 dan total 780.392 ton minyak mentah dari Iran tiba di China.

China adalah pembeli minyak terbesar Iran, tetapi sebagian besar ekspor Iran diganti namanya menjadi minyak mentah dari negara lain untuk menghindari sanksi AS.

Vortexa, spesialis pelacakan kapal, menilai impor minyak Iran China pada Desember naik ke rekor 1,2 juta barel per hari, naik 130% dari tahun sebelumnya. Pengiriman minyak mentah dari Amerika Serikat mencapai 7,89 juta ton pada tahun 2022, turun 31% secara tahunan (year on year/ yoy).


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Sebut Produksi Migas Blok Cepu Tambah 30 Ribu Bph