Internasional

Inggris Panas, Bakal Ada Demo Besar-besaran 10 Hari Mendatang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 20/01/2023 21:07 WIB
Foto: AP/Stefan Rousseau

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Inggris akan memanas dalam 10 hari ke depan. Pasalnya, salah satu serikat pekerja terbesar mengumumkan aksi mogok selama beberapa minggu mendatang, Jumat (20/1/2023).

Protes dilakukan akibat adanya kebuntuan antara ribuan pekerja ambulans dan pemerintah. Ini terkait kenaikan masalah gaji dan kepegawaian.

"Alih-alih bertindak untuk melindungi NHS (Dinas Kesehatan Nasional) dan merundingkan untuk mengakhiri perselisihan, pemerintah dengan memalukan memilih untuk menjelekkan pekerja ambulans," kata Sekretaris Jenderal Persatuan Sharon Graham, mengutip CNBC International.


Ia menyebut para menteri dengan sengaja menyesatkan publik. Pemerintah menggunakan isu perlindungan nyawa dan tubuh pekerja ambulans, serta pihak mana yang harus disalahkan atas kematian yang berlebihan.

"Anggota kami dengan setia memberikan perlindungan hidup dan anggota tubuh pada hari-hari pemogokan dan bukan serikat pekerja yang tidak memberikan tingkat layanan minimum: penanganan bencana NHS oleh pemerintah inilah yang telah membawanya ke titik puncaknya," tambahnya.

Secara rinci, lebih dari 2.600 pekerja ambulans di Wales dan West Midlands, North West, North East dan East Midlands of England sudah siap melakukan protes Senin mendatang. Pemogokan yang baru diumumkan akan memengaruhi North West (6, 22 Februari dan 20 Maret), North East (6, 20 Februari dan 6, 20 Maret), East Midlands (6, 20 Februari dan 6 Maret, 20), West Midlands (6, 17 Februari dan 6, 20 Maret), Wales (6, 20 Februari dan 6, 20 Maret) dan Irlandia Utara (26 Januari dan 16, 17, 23, dan 24 Februari).

Serikat pekerja mengatakan bahwa perwakilannya akan bekerja di tingkat regional untuk memastikan kasus darurat dan perlindungan anggota tetap akan tersedia selama pemogokan. Sementara pasien yang membutuhkan jasa ambulans akan dipindahkan ke janji temu.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak telah memperkenalkan undang-undang anti-pemogokan yang kontroversial untuk "menegakkan tingkat layanan minimum" di seluruh layanan publik utama. Ini jadi langkah yang dikecam oleh serikat pekerja sebagai serangan terhadap hak-hak pekerja.

Undang-undang akan memaksa beberapa karyawan untuk bekerja selama pemogokan. Menteri pemerintah secara terbuka menuduh pekerja ambulans membahayakan nyawa dengan mengambil tindakan industri. Ini mendorong reaksi luas dari serikat pekerja dan lawan politik.

Anggota Royal College of Nursing dan pekerja ambulans, yang merupakan bagian dari serikat GMB, juga mogok pada 6 Februari. GMB telah menjadwalkan aksi lebih lanjut pada 20 Februari, 6 Maret, dan 20 Maret.

Selain di Inggris, aksi serupa juga terjadi di Prancis. Protes dilakukan akibat aturan perombakan pensiun baru, di mana pemerintahan Presiden Emmanuel Macron pekan lalu menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun. Kebijakan tak populer tersebut juga akan meningkatkan masa iuran yang diperlukan untuk pensiun penuh.


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Buruh Ancam Mogok Massal Jika Pemerintah Diam Soal Impor Ilegal