Masa 'Neraka' Properti Sudah Lewat, Apartemen Sewa Laris Lagi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
20 January 2023 18:10
Properti di Singapura
Foto: The Straits Times

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan rumah sewa naik 2x lipat dalam beberapa waktu ke belakang dari pasar ekspatriat. Ekspatriat bekerja untuk berbagai proyek dan kantor pemerintahan seperti Kedutaan Besar. Berdasarkan data Colliers, anggaran pemerintah atau kedutaan  tidak terpengaruh bahkan selama pandemi.

"Saat pasar mulai pulih, pemilik lebih bersedia menerima mereka yang ingin menyewa setidaknya selama satu tahun, seperti 'sebelum pandemi'. Akibatnya, masa sewa kembali ke jangka panjang dan cenderung tahunan, sekitar 1-2 tahun, terutama untuk properti dengan permintaan tinggi seperti Atmaya Residence dan Executive Paradise," tulis Colliers dalam riset Januari 2023 dikutip Jumat (20/1).

Singkatnya, semester II 2022 lalu memiliki kinerja terbaik selama era Covid-19, terbukti dengan permintaan yang tinggi dan penyewa penuh di kompleks perumahan. Tren ini bisa berlanjut di tahun ini.

"Kami ingin menekankan bahwa tahun 2022 jauh lebih baik daripada tahun lalu, karena tahun 2021 adalah tahun yang sangat memprihatinkan bagi pasar. Kami perkirakan pasar akan kembali normal di tahun ini, karena pemerintah mengakhiri Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia pada akhir tahun," tulis Colliers.

Mulai terbukanya pembatasan membuat aktivitas masyarakat mulai kembali terbuka. Meski demikian, para ekspatriat tidak menjadikan transportasi umum yang semakin terintegrasi sebagai acuan utama dalam pemilihan tempat tinggal.

"Sebaliknya, munculnya transportasi umum, seperti MRT, tampaknya tidak menjadi faktor penentu permintaan ekspatriat untuk tinggal di sekitar, karena ekspatriat tetap memilih kendaraan pribadi, terutama mobil. Di tahun 2022, kami melihat bahwa anggaran perusahaan tetap stabil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," tulis Colliers.

Selain rumah sewa, aktivitas sewa serviced apartment tetap kuat, meningkat di Q4 2022. Penerapan kebijakan kembali ke kantor, serta pelonggaran pembatasan masuknya ekspatriat mendorong aktivitas sewa selama kuartal tersebut. Hasilnya, tingkat hunian serviced apartment di Jakarta mencapai 61,15%, naik 1,3% QoQ.

"Sebenarnya, tingkat hunian bisa lebih tinggi karena Desember biasanya dianggap sebagai bulan sepi untuk sewa karena musim liburan akhir tahun. Dalam hal tarif sewa, pemilik stabil menawarkan harga di Rp402.324/m2/bulan di CBD dan Rp368.826/m2/bulan di non-CBD Jakarta Selatan," tulis Colliers.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apartemen & Kos 'Bunuh' Hotel di Jakarta, Ini yang Terjadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular