Usai Disentil Jokowi, Buwas Kumpulkan Pedagang Beras

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
20 January 2023 11:22
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat Konferensi Pers Bulog tentang Penyaluran Beras Impor Utama SPHP di Jakarta, Jumat (20/1/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat Konferensi Pers Bulog tentang Penyaluran Beras Impor Utama SPHP di Jakarta, Jumat (20/1/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengumpulkan sejumlah pedagang beras di kantornya hari ini, Jumat (20/1/2023). Dalam pertemuan itu, Buwas mengatakan, saat ini situasi perberasan di dalam negeri sedang tidak normal.

Bulog, kata Buwas, tidak sedang mencari untung, melainkan menjalankan perintah negara. Beras yang dikuasai Bulog saat ini, lanjutnya, merupakan beras pemerintah, yang penggunaannya juga atas perintah negara melalui operasi pasar (OP).

"Bulog hanya melaksanakan perintah itu. Pak Presiden sudah sangat berupaya bagaimana beras itu bisa tercukupi apalagi menjelang puasa dan Lebaran," kata Buwas.

"Januari-Februari ini belum ada panen, ada lah sedikit-sedikit tapi tidak signifikan untuk supply," katanya.

Dia pun menjabarkan alasan pemerintah hingga kemudian membuka keran impor beras hingga 500 ribu ton akhir tahun 2022 lalu.

"Supply-nya memang kurang. Kenapa akhirnya negara impor karena supplynya kurang, supply kurang karena ada sesuatu. Maka Bulog melakukan impor beras," ujarnya.

"Dalam penugasan itu impor 500 ribu ton dan sudah selesai semua kontraknya. Saat ini sudah sampai di beberapa wilayah," kata Buwas.

Sementara itu, salah seorang pedagang beras yang hadir, Zul, membenarkan kondisi saat ini, di mana pasokan beras di pasar memang kurang karena tidak panen di daerah.

"Rata-rata di Food Station kalau normal secara keseluruhan ada stok 40-50 ribu ton, sekarang ada diperkirakan ada 20 ribu ton," kata Zul.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tak bisa menyembunyikan kekesalannya akibat naiknya harga beras dan tak kunjung melandai. Meski, produksi tahun 2022 diklaim surplus dan telah dilakukan impor.

"Hati-hati dengan kenaikan beras. Kita harus bekerja detil, seperti itu apa yang naik di lapangan, beras saya sudah dua hari lalu peringatkan Bulog masalah ini," kata Jokowi saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia hari ini di Sentul City, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).

Tak ketinggalan, Presiden juga menginstruksikan kepala daerah rajin melakukan pengecekan harga pangan. Agar mendapatkan data akurat.

"Sudah enggak musim yang namanya bawahan ABS (asal bapak senang), dengan laporan: "Pak, baik Pak. Enggak ada yang naik Pak. Harga stabil Pak". Harus cek langsung ke lapangan," tukas Jokowi.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bulog Diperintahkan Beli 1,2 Juta Ton Beras, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular