Covid Bye? Korea Segera Lepas Masker di Dalam Ruangan
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas kesehatan Korea Selatan (Korsel) akan memutuskan apakah akan mencabut mandat penggunaan masker dalam ruangan akhir bulan ini, Jumat (20/1/2023).
Pencabutan mandat menyusul konferensi video untuk membahas penghentian persyaratan masker dalam ruangan oleh para pakar kesehatan di komite penasehat pemerintah untuk Covid-19 pada Selasa lalu.
Mereka setuju untuk menghapus persyaratan masker dalam ruangan. Beberapa ahli juga dilaporkan menyarankan pencabutan mandat paling cepat 30 Januari, yakni hari Senin pertama setelah liburan Tahun Baru Imlek.
"Kebangkitan pandemi musim dingin terbaru telah melewati puncaknya, dan situasi karantina secara keseluruhan mulai stabil," kata Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Lee Sang-min selama pertemuan Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan, mengutip Korea Herald.
Mempertimbangkan situasi virus negara dan elemen eksternal lainnya, Lee menambahkan pemerintah akan memutuskan agenda yang tepat dan sejauh mana akan mengubah kebijakan masker dalam ruangan selama pertemuan pada Jumat.
Lee juga mencatat infeksi baru Covid-19 negara itu sedang menurun, dengan rata-rata kasus virus baru setiap hari mencapai 42.938 minggu lalu. Ini menunjukkan tren penurunan yang stabil selama tiga minggu berturut-turut.
Sementara jumlah pasien sakit kritis rata-rata mencapai 439 minggu lalu, yang merupakan titik terendah dalam lima minggu.
Hingga Rabu, sebanyak 36.908 kasus baru dilaporkan, termasuk 80 dari luar negeri, mencapai total 29.898.142, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
Jumlah ini berkurang 3.000 dari infeksi pada Selasa dan hampir 17.500 dari minggu sebelumnya, tambah KDCA. Penghitungan harian juga merupakan penghitungan Rabu terendah sejak 19 Oktober, ketika 29.492 kasus dilaporkan.
Bulan lalu pemerintah mengatakan dapat mengambil langkah-langkah untuk membatalkan mandat secara bertahap jika setidaknya dua dari empat kriteria terpenuhi.
Kriteria tersebut ketika situasi virus menunjukkan penurunan jumlah infeksi selama periode dua minggu, termasuk kasus sakit kritis dan tingkat kematian. Serta kapasitas tempat tidur ICU yang memadai untuk merawat pasien yang sakit kritis dan tingkat inokulasi penguat setidaknya 50% di antara orang tua dan 60% di fasilitas berisiko tinggi.
(sef/sef)