Tanda-Tanda Target 1 Juta Barel Minyak RI Cuma Jadi Angan

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 January 2023 15:30
tambang minyak lepas pantail
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah untuk menggenjot target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 kemungkinan sulit tercapai. Apalagi, jika melihat kondisi capaian produksi terangkut (lifting) migas tahunan yang terus mengalami penurunan.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyadari produksi minyak siap jual alias lifting saat ini terus mengalami kemerosotan. Oleh sebab itu, ia pesimistis target produksi minyak 1 juta barel per hari dapat tercapai pada 2030 mendatang.

"Kalau tren-nya seperti ini (lifting terus turun), visi lifting minyak 1 juta barel per hari di 2030 pesimis dicapai," ungkap Mulyanto kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/1/2023).

Menurut Mulyanto, hal tersebut terjadi salah satunya karena sumur migas yang ada di Indonesia sudah berumur tua, sehingga penurunan produksi secara alamiah sulit untuk dihindari.

"Tanpa penemuan sumur baru dan pengembangan intensif (pemboran), serta melalui teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery) yang efisien, maka decline ini tidak bisa ditahan," katanya.

Belum lagi, lanjutnya, persoalan tersebut ditambah dengan mundurnya jadwal operasi beberapa proyek migas, hengkangnya beberapa investor, investasi yang di bawah target, serta lemahnya kepastian hukum atau kebijakan pemerintah, termasuk juga soal kelembagaan SKK Migas yang masih bersifat sementara.

"Kami melihat belum ada tanda-tanda yang positif dalam soal ini," ujarnya.

Terpisah, Praktisi Migas dan Ketua Alumni Teknik Perminyakan ITB Hadi Ismoyo juga menilai target produksi 1 juta barel per hari dan 12 BSCFD pada 2030 mendatang semakin suram. Ia pun pesimistis target tersebut akan tercapai, kecuali ada terobosan radikal dari semua pemangku kepentingan.

Apalagi dari produksi yang ada, laju penurunan produksi saat ini cukup besar, yakni antara 15% hingga 30% per tahun.

"Sedemikian hingga untuk mencapai 1 juta barel dibutuhkan langkah yang radikal di 3 pilar produksi eksisting, EOR dan eksplorasi," kata Hadi.

Sementara itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyiapkan peta jalan untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD di 2030. Setidaknya, regulator hulu tersebut telah menetapkan 4 pilar guna mendukung pencapaian target tersebut.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf mengatakan target produksi minyak dan gas bumi pada 2030 mendatang sudah menjadi strategi nasional. Oleh sebab itu, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi agar target tersebut dapat terealisasi.

"Ini sudah menjadi strategi nasional. Jangan dianggap ini adalah kegiatan SKK Migas, tetapi ini strategi nasional bagaimana kita mencapai target 2030," kata Nanang dalam Konferensi Pers dikutip, Kamis (19/1/2023).

Lebih lanjut, Nanang merinci untuk mendukung target long term plan (LTP) 2030 tersebut, pihaknya telah menetapkan 4 pilar. Pertama yakni improving existing asset value.

"Jadi lapangan-lapangan kita yang 80-90 persen sudah grown field kita masih optimalisasikan dengan berbagai kegiatan untuk tetap bisa mempertahankan produksi," ujar Nanang.

Pilar kedua yakni dengan mengubah sumber daya menjadi produksi. Beberapa diantaranya seperti mereview terhadap kegiatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) hingga proses penyusunan Plan of Development (POD) atau Proposal Pengembangan lapangan migas.

"Nantinya bakal jadi cikal bakal, jadi transformasi dari resource ke produksi," ujarnya.

Pilar ketiga yakni dengan implementasi teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang berpotensi memperpanjang umur produksi lapangan.

"Nah itu yang kita sebut dengan EOR. Pengertian EOR ini adalah implementasi menggunakan chemical," kata dia.

Pilar keempat yakni melakukan kegiatan eksplorasi. Adapun dari kegiatan ini diharapkan akan mendapatkan penemuan cadangan migas yang signifikan.

"Atau harapan kita mendapatkan giants discovery. Nah ini 4 pilar ini fundamental kita dalam membuat long term planning di industri hulu migas kita," kata dia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak RI Makin Anjlok di Semester I 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular