Harga Beras Sudah Darurat! Di Atas Harga Eceran Tertinggi

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
19 January 2023 13:06
Stabilisasi harga beras di daerah. (dok: Arief Prasteyo Adi/ Badan Pangan Nasional)
Foto: Stabilisasi harga beras di daerah. (dok: Arief Prasteyo Adi/ Badan Pangan Nasional)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras jenis medium sudah terlampau tinggi. Di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), harga beras medium sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli mengungkapkan para pedagang menjual harga beras medium rata-rata Rp9.500-9.700 per kg. Bahkan ada beberapa pedagang yang menjualnya sampai Rp10.500 per kg.

Harganya terbilang cukup tinggi. Sampai di tingkat ecer, harga beras medium ini bisa saja sampai Rp11.000 sampai Rp11.500 per kg. Padahal HET beras medium Rp9.450 per kg.


"Harganya sangat tidak wajar. Ini kan beras medium yang dimakan sama kalangan menengah ke bawah. Harganya sudah tinggi," kata pria yang akrab disapa Zul kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/1/2023).

Stabilisasi harga beras di daerah. (dok: Arief Prasteyo Adi/ Badan Pangan Nasional)Foto: Stabilisasi harga beras di daerah. (dok: Arief Prasteyo Adi/ Badan Pangan Nasional)
Stabilisasi harga beras di daerah. (dok: Arief Prasteyo Adi/ Badan Pangan Nasional)


Kenaikan harga beras medium mulai terjadi sejak Agustus 2022. Saat itu, harga beras masih stabil, bahkan di bawah HET yaitu Rp 8.300 per kg. Namun, harga beras terus bergerak ugal-ugalan hingga saat ini.

"Ini mulai naik dari Agustus 2022. Saat itu harganya Rp8.200- Rp8.300. Sampai sekarang sudah Rp10.000 per kg," ucapnya.

Zul pun menegaskan kenaikan harga beras terjadi karena stok yang minim, bukan karena praktik nakal para pedagang. Beras yang masuk ke PIBC seret bukan main.


Stok beras di PIBC pada hari ini pun kembali turun. Kondisinya tinggal 19.420 ton, jauh dari kata ideal yang harusnya 20.000 ton. Jumlahnya menyusut drastis dibandingkan stok awal tahun yaitu 25.462 ton.

Pada hari ini stok beras yang masuk ke PIBC 2.437 ton. Sedangkan yang keluar jauh lebih besar yaitu 3.061 ton. Selisihnya ada defisit 624 ton.

"Barang gak ada tapi permintaan banyak. Kita itu sudah menebus 2.000 ton beras ke dolog sudah DO (Delivery Order) dengan harga Rp8.300 per kg. Namun sampai sekarang barangnya belum datang," jelasnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman Bun... Harga Beras Naik Nih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular