
Harga Beras Mahal Masih Gentayangan Sampai Akhir Februari

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga beras yang terjadi pada awal tahun ini diprediksi hingga akhir Februari. Sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengungkapkan stok beras kian menipis karena seretnya pasokan dari sentra pertanian yang menjadi lumbung pangan seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Stok beras di PIBC sendiri cukup ideal karena masih di atas 20.000 ton. Saat ini stok akhir ada di 20.044 ton. Namun jumlah tersebut menyusut drastis dibandingkan stok awal tahun yaitu 25.462 ton.
Pada hari ini misalnya, stok beras yang masuk ke PIBC 2.823 ton. Sedangkan yang keluar jauh lebih besar yaitu 3.483 ton. Selisihnya ada defisit 660 ton.
Seretnya pasokan beras ke PIBC disinyalir karena belum masuk musim panen sentra-sentra pertanian. Diprediksi, harga beras turun pada awal Maret 2023 dengan catatan tidak ada gagal panen.
Sebagai gambaran, harga beras medium saat di PIBC Rp9.700 per kg hingga yang termahal Rp10.000 per kg. Harga beras sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebesar Rp9.450 per kg.
"Maret (baru turun harga) seandainya tidak ada kegagalan panen," ungkap Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang
Zulkifli kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/1/2023).
Para pedagang di PIBC mengaku kesulitan mendapatkan beras dengan harga rendah. Bahkan beras dari Bulog pun sedikit.
![]() Stabilisasi harga beras di daerah. (dok: Arief Prasteyo Adi/ Badan Pangan Nasional) |
"Ini aja kami menjual harga medium yang disuruh oleh Dolok melalui operasi pasar Rp8.900 per kg sedangkan yang masuk dari daerah itu berasnya medium tapi harganya Rp10.700 per kg berarti tinggi. Sedangkan, harapan kita kalau masuk beras dari daerah mudah-mudahan di bawah harga yang kami jual di induk baru bisa menekan harga," ucapnya.
Kalau begini, harapan satu-satunya adalah gelontoran beras impor. Dengan adanya beras impor menurut pedagang mampu meredam tingginya harga beras di pasaran karena stok melimpah.
"Kalau pemerintah komitmen dengan janjinya untuk menurunkan harga beras, sesegara mungkin digelontorkan beras impor yang ada itu, bulan ini juga harga beras akan turun," ujarnya.
Selain Zulkifli, salah satu pedagang besar di PIBC, Dahyar Cecep mengaku hal yang sama. Pemicu utama kenaikan harga beras karena stok yang berkurang.
Untuk itu, perlu ada upaya operasi pasar dengan mengguyur beras kepada para pedagang beras di PIBC. Dengan begitu harga berangsur turun.
"Kalau ada beras yang untuk operasi pasar itu segera diguyur lah karena untuk menekan harga supaya tidak berkembang lagi jadi harga liar. Itu saja harapan saya. Misal selama ini hanya diguyur 1.500 ton ya diguyurlah 3.000 ton per minggu, itu signifikan kalau itu, langsung beras drop," tutupnya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamen BUMN Blak-Blakan Stok Beras Pemerintah Mengkhawatirkan