Kartu Prakerja 2023 Segera Dibuka, Jatah Kuota Berapa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Program kartu prakerja gelombang pertama 2023 (gelombang 48) akan dibuka segera pada triwulan pertama tahun ini. Di tahun ini, pemerintah menargetkan 1 juta peserta sebagai penerima bantuan insentif pelatihan sepanjang 2023.
Nantinya, masing-masing peserta akan mendapatkan insentif sebesar Rp 4,2 juta, dengan rincian Rp 3,5 juta biaya pelatihan, Rp 600 ribu insentif transportasi dan internet, serta Rp 100 ribu insentif pengisian survei.
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) mengatakan pada gelombang pertama tahun ini, ketersediaan kuota sangat bergantung pada anggaran awal yang dicairkan pemerintah, pasalnya anggaran kartu prakerja akan dicairkan secara bertahap. Demikian disampaikan Direktur Komunikasi, Kemitraan Program, dan Pengembangan Ekosistem Kurniasih Suditomo dalam konferensi pers Kartu Prakerja, Rabu (18/1/2023).
"Berapa gelombang dan berapa kuota per gelombang tidak ditentukan karena melihat ketersediaan dana. Pra kerja itu nggak pernah bulanan, mainnya per batch bisa kuotanya lebih kecil sesuai budget," terang Kurniasih.
Selain itu, Kurniasih mengatakan kuota tiap gelombang kartu prakerja selama ini memang tidak pernah ditetapkan karena penentuan kuota juga mempertimbangkan banyaknya jumlah pendaftar pada gelombang tersebut.
"Kalau gelombang kita belum bisa nentuin, karena ini ada perubahan sistem di kita yang akan menentukan berapa besaran yang kita berikan, karena dari dulu juga pembukaan gelombang itu nggak pernah bisa ditentukan berapa kuotanya itu sangat tergantung pada intakenya berapa," jelasnya.
Lebih lanjut Kurniasih mengatakan penetapan peserta yang lulus pada seleksi gelombang dilakukan dengan sistem penilaian menggunakan bobot nilai. Dimana akan ada bobot nilai tersendiri dari data diri yang diajukan peserta.
"Proses penetapan peserta dipengaruhi banyak faktor, ada pembobotan nilai di masing-masing persyaratan. Kita juga melihat usia, tingkat pendidikan, termasuk juga angka pengangguran di lokasi KTP nya dia berasal. Itu juga sesuatu yang sudah ditetapkan di level atas pengambil kebijakan. Karena kartu prakerja ini nasional jadi pembagiannya juga berdasarkan wilayah," jelasnya.
Namun, ia memastikan bahwa setiap peserta baik pengangguran maupun sudah bekerja memiliki peluang yang sama untuk lulus menjadi peserta program kartu prakerja. Karena memang tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan pesertanya, bukan untuk memberikan pekerjaan yang pasti pada penerima bantuan.
"Peluangnya sama penganggur, lulus SMA, lulus kuliah sama," ujarnya.
Kepala Kemitraan dan Program Dwina M Putri mengingatkan apabila nanti peserta tidak lolos di gelombang pertama, mereka masih memiliki kesempatan untuk lolos pada gelombang selanjutnya. Oleh karena itu, ia berpesan agar peserta yang nanti belum lolos di batch pertama untuk terus mencoba lagi di batch selanjutnya.
"Diclaimernya, kalau gagal gabung gelombang pertama ini bukan berarti nggak bisa ikut sama sekali, tapi dia bisa daftar di gelombang selanjutnya. Karena tiap batch akan punya kuotanya sendiri-sendiri," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Ini Dia Skema Baru Program Kartu Prakerja
(haa/haa)