Punya Pabrik Tembaga Raksasa, RI Kian Dekat Jadi Raja Baterai

News - Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
18 January 2023 18:17
Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas) Foto: Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini sedang fokus dalam menyelesaikan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga terbarunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPEĀ Gresik, Jawa Timur.

Seperti diketahui, tembaga merupakan salah satu dari bahan baku pembuatan baterai untuk kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV). Bila smelter tembaga baru Freeport ini beroperasi, maka ini bisa menunjang cita-cita RI untuk menjadi "raja" baterai kendaraan listrik dunia.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyebutkan smelter tembaga baru yang sedang dibangun ini akan mulai beroperasi pada Mei 2024 mendatang. Dia mengatakan, smelter ini bisa mendukung cita-cita Indonesia untuk menjadi "raja" baterai EV di dunia.

"Tentu saja smelter ini akan menjadi bagian penting dari ekosistem EV yang sedang dicanangkan oleh pemerintah. Karena EV itu terdiri dari nikel, kobalt, aluminium, tembaga, dan juga ada grafit dan besi. Dan ini tentu saja, ini bisa menjadi bagian penting dari EV di Indonesia," tuturnya, dikutip Rabu (18/01/2023).

Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa smelter tembaga baru ini bisa mendukung energi berkelanjutan. Hal tersebut mengingat 65% tembaga dunia berfungsi sebagai pengantar listrik.

"Tentu saja akan menjadi bahan baku penting bagi renewable energy yang dibangun di berbagai negara karena fungsi tembaga itu adalah 65% dari tembaga dunia itu digunakan untuk menghantarkan listrik," ujarnya.

Tony mengatakan, katoda tembaga yang dihasilkan dari smelter tembaga baru ini bisa mendorong perkembangan industri yang lebih hilir lagi, baik kabel maupun baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

"Katoda tembaga yang diproduksi PTFI di smelter ini yang jumlahnya kira-kira 600 ribu ton per tahun. Itu bisa dikonsumsi oleh industri yang lebih hilir lagi dalam negeri. Jadi diharapkan bahwa industri yang lebih hilir lagi juga bisa tumbuh dalam negeri, baik untuk mendukung ekosistem EV maupun juga untuk kebutuhan-kebutuhan lain dalam negeri," jelasnya.

Hingga 2022, Freeport sudah menghabiskan biaya senilai US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 24 triliun (asumsi kurs Rp 15.029 per US$) dari total biaya yang akan dikeluarkan sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun.

Tony menyebutkan bahwa PTFI menargetkan smelter barunya itu akan mulai beroperasi pada Mei 2024. Proses konstruksi fisik smelter tembaga barunya ini menurutnya ditargetkan bisa selesai pada akhir 2023 mendatang.

Seperti diketahui, awal pembangunan smelter baru Freeport ini dilakukan pada Oktober 2021 lalu yang juga turut disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Saat ini PTFI juga telah memiliki satu smelter yang telah beroperasi - juga berlokasi di Gresik. Perusahaan bekerja sama dengan Mitsubishi membentuk PT Smelting. PT Smelting yang telah dibangun sejak 1996 lalu memproduksikan 300 ribu ton katoda tembaga dari hasil olahan sekitar 1 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya.

Adapun kepemilikan saham PTFI di PT Smelting saat ini baru sebesar 40%. Namun demikian, perusahaan berencana untuk menambah kepemilikan saham menjadi 66%.

Penambahan saham ini karena PT Smelting kini juga dalam proses ekspansi atau peningkatan kapasitas. Adapun peningkatan kapasitas di smelter yang telah ada tersebut direncanakan akan naik 30% atau sekitar 300 ribu ton konsentrat per tahun.

Dengan demikian, kapasitas pengolahan konsentrat tembaga PT Smelting akan naik menjadi 1,3 juta ton dari saat ini 1 juta ton per tahun.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Di Akhir Jabatan Jokowi, Biaya Akuisisi Freeport Balik Modal!


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading