Sah! BPH Migas Tetapkan Kuota Pertalite 32,56 Juta KL di 2023

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 17/01/2023 19:18 WIB
Foto: SPBU dijual Lokasi Prembun Jl Kebumen Purworejo. (Tangkapan Layar iklan Lamudi.co.id/Agency Properti Purworejo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun 2023 untuk Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) atau BBM subsidi yakni Solar sebesar 17 juta kilo liter (kl) dan kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite (RON 90) sebesar 32,56 juta kl.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati.

Erika menyebut, kuota BBM Pertalite pada tahun ini naik 2,6 juta kl dibandingkan tahun 2022 lalu karena tren konsumsi masyarakat yang semakin mendekati konsumsi normal pasca pandemi.


"Untuk JBKP sendiri kuotanya mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, kurang lebih 2,6 juta kl. Hal ini didasari oleh tren konsumsi bulanan BBM tahun 2022 yang sudah mendekati normal setelah mengalami penurunan saat pandemi," jelas Erika, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (17/1/2023).

Penentuan kuota yang meningkat dibandingkan dari tahun 2022 lalu disebutkan masih mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, yang mana masih belum menetapkan kriteria konsumen dan titik serah untuk BBM Pertalite.

Erika menyebut bahwa saat ini BPH Migas terus mengusulkan Revisi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, agar JBT dan JBKP tepat sasaran.

Dia menjelaskan, tujuan dari ditentukannya kuota untuk BBM tersebut adalah agar BBM Solar subsidi dan Pertalite dapat didistribusikan dengan tepat sasaran. Selain perbaikan regulasi melalui revisi Perpres 191/2014, menurutnya pengendalian penyaluran BBM juga akan ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi informasi.

"Pendistribusian JBT dan JBKP dilakukan secara tertutup. Nantinya hanya konsumen yang terdaftar yang dapat dilayani untuk memperoleh JBT dan JBKP," ungkap Erika.

Sebelumnya, Erika sempat menyebutkan bahwa realisasi penyerapan BBM Pertalite (RON 90) selama Januari sampai dengan Desember 2022 diperkirakan mencapai 29,48 juta kl.

Prognosa realisasi penyerapan BBM Pertalite ini mencapai 98,56% dari target kuota 2022 sebesar 29,91 juta kl.

Erika menyebut, kuota Pertalite 29,91 juta kl pada 2022 sudah ditingkatkan 30% dari kuota awal sebesar 23,05 juta kl.

Adapun realisasi penyerapan Pertalite selama Januari-November 2022 tercatat telah mencapai 29,23 juta kl atau 97,73% dari kuota.

"Untuk Pertalite, dari kuota 29,91 juta kl, realisasi selama Januari-November 2022 sebesar 29,23 juta kl. Prognosa sampai dengan Desember 2022 29,48 juta kl," ucapnya.

Sementara untuk penyerapan Solar subsidi hingga Desember 2022 diperkirakan mencapai 17,61 juta kl atau 98,76% dari kuota 17,83 juta kl. Adapun penyerapan sampai November 2022 tercatat mencapai 17,47 juta kl atau 98,76% dari kuota.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mulai 1 Juli 2025, Pertamina Naikkan Harga BBM Non-subsidi