Luhut: Proyek Rp 454 Triliun Dekat IKN Dieksekusi Tahun Ini

Bogor, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong agar iklim investasi di Indonesia semakin baik. Dengan demikian, investor semakin tertarik untuk menanamkan investasinya di RI.
Ia pun mencontohkan proyek skala besar yang saat ini tengah berproses di Kalimantan Utara, dekat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Proyek dengan nilai investasi mencapai US$ 30 miliar atau Rp 454 triliun (asumsi kurs Rp 15.163/US$) ini ditargetkan bisa mulai dibangun pada tahun ini.
"Kalau kita lihat di sini kita punya satu proyek besar di Kalimantan Utara dan sekarang dalam pipeline kita dalam persiapan investasi lebih dari US$ 30 miliar yang harus kita dieksekusi tahun ini dan itu pekerjaan gak mudah sangat tergantung kita semua," ungkap Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia di Sentul City, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Oleh sebab itu, ia meminta agar Kepala Daerah, baik Bupati dan Gubernur, untuk mempermudah perizinan pelaku usaha yang hendak berinvestasi di daerahnya.
Hal ini sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah dari investasi seperti misalnya investasi di sektor hilirisasi pertambangan.
Mengingat, saat ini Indonesia sedang giat mengencangkan investasi di sektor hilirisasi. Sebagai gambarannya, kata Luhut, hasil nilai tambah dari hilirisasi seperti nikel naik signifikan pada 2022 yang mencapai US$ 33 miliar. Bahkan, nilai tambah itu menurutnya bisa melejit dua kali lipat.
"Di mana sekarang industri ini realisasi investasi diberikan perizinan dan pemberian tax holiday. Peran Bupati Daerah sangat penting, jangan buat sulit masalah izin di daerah," ungkap Luhut.
Perlu diketahui, Indonesia akan meraup investasi besar-besaran hingga mencapai US$ 132 miliar atau sekitar Rp 2.056 triliun (asumsi kurs Rp 15.579 per US$).
Investasi tersebut khusus untuk sebuah mega proyek yang terletak tak jauh dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser, Kalimantan Timur. Adapun mega proyek yang dimaksud yaitu proyek Kawasan Industri Hijau di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Bahkan, lokasi mega proyek tersebut dikabarkan "hanya" berjarak 185 kilo meter (km) dari IKN.
Hal tersebut terungkap dari data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI yang diperoleh CNBC Indonesia.
Adapun kawasan industri tersebut nantinya akan berbasiskan pada sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT), antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Mega proyek yang akan dibangun di Kaltara tersebut antara lain pabrik petrokimia, smelter alumina, pabrik besi dan baja, pabrik baterai kendaraan listrik, hingga pabrik polycristalline silicon.
[Gambas:Video CNBC]
Catet Ya, RI Siap Pasok Baterai untuk 3 Juta Mobil Listrik!
(wia)