Tak Peduli Tingkah Eropa! Aksi Jokowi Bisa Bawa Cuan Rp592 T

pgr, CNBC Indonesia
17 January 2023 12:45
Top Jokowi, RI Kipas-kipas Duit Dari Nikel Ratusan Triliun
Foto: Infografis/ Top Jokowi, RI Kipas-kipas Duit Dari Nikel Ratusan Triliun/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia saat ini sedang bersengketa hukum perdagangan dengan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization) perihal larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri. Kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor bijih nikel sejatinya untuk mengembangkan hilirisasi di dalam negeri.

Seperti yang diketahui, pada 1 Oktober 2022, Indonesia mengalami kekalahan atas gugatan Uni Eropa di WTO tersebut. Namun tak tinggal diam, Presiden Jokowi diketahui meminta para menterinya untuk menghadapi kekalahan gugatan itu melalui banding.

Yang terang, dengan kegiatan hilirisasi nikel di dalam negeri, Indonesia bak ketiban durian runtuh. Maklum, dari nilai tambah nikel yang tadinya hanya mencapai US$ 3 miliar per tahun melejit hingga puluhan kali lipat menjadi US$ 33 miliar atau setara Rp 514,3 triliun pada tahun 2022.

Bahkan, pada tahun 2023 ini, ditargetkan Indonesia mendapatkan nilai tambah dari hilirisasi nikel mencapai US$ 38 miliar atau setara Rp592 triliun. "(Tahun ini) sekitar US$ 35-38 miliar," beber Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Septian Hario Seto, dikutip Selasa (10/1/2023).

Dia juga menyebutkan bahwa melonjaknya target nilai tambah hilirisasi nikel dipicu oleh bertambah pula volume ekspor produk hasil turunan nikel. "Iya," tandas Seto, saat ditanya mengenai apakah target tersebut turut dipicu oleh bertambahnya volume ekspor nikel di tahun 2023.

Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi sejak tiga tahun lalu sudah melarang ekspor bijih nikel ke luar negeri. Kegiatan larangan ekspor itu dibarengi dengan pengembangan hilirisasi di dalam negeri.

Dengan pelarangan ekspor itu, Presiden Jokowi bilang bahwa Indonesia mendapatkan lompatan nilai tambah yang signifikan. Dari yang sebelumnya hanya berkisar Rp17 triliun menjadi Rp360-an triliun pada tahun-tahun 2021.

"Ini baru nikel, bauksit kemarin kita umumkan di Desember setop juga mulai Juni 2023 dan akan kita industrialisasikan di dalam negeri saya gak tahu lompatannya tapi kurang lebih Rp20 menjadi Rp60 - Rp70 triliun," tandas Jokowi.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa dengan larangan ekspor nikel ke luar negeri Indonesia digugat oleh Uni Eropa ke WTO. "Saya minta ke bu Retno (Menteri Luar Negeri) untuk tidak mundur. Kita banding," tandas Jokowi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komoditi Ini, Bikin Jokowi Ketiban 'Durian Runtuh' Rp450 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular