Internasional

Gawat! Rusia Ancam Inggris, Sah Jadi Target

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 January 2023 19:54
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama upacara penghargaan menandai peringatan 75 tahun Badan Medis-Biologis Federal Rusia (FMBA) di Istana Negara Kremlin, 9 November 2022, di Moskow, Rusia. Presiden Putin diperkirakan akan melewatkan KTT Pemimpin G20 dan KTT APEC November ini. (Kontributor/Getty Images)
Foto: Presiden Putin diperkirakan akan melewatkan KTT Pemimpin G20 dan KTT APEC November ini. (Kontributor/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengancam Inggris. Negara itu mengatakan bahwa kerajaan harus siap dengan kenyataan bahwa tank-tank militernya akan hangus terbakar jika dikirim ke medan perang di Ukraina.

Hal ini merupakan buntut janji Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak ke Ukraina mengirimkan British Challenger 2 ke Kyiv. British Challenger 2 dikenal sebagai salah satu dari empat tank tempur paling mematikan di dunia.

"Operasi militer khusus akan berlanjut," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, menggunakan istilah Moskow untuk serangan Ukraina dikutip AFP, Senin (16/1/2023).

"Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar," tegasnya.

Ia pun menegaskan rencana Inggris, termasuk negara Barat lain mengirim tank, tak akan menguban apapun. Menurutnya ini hanya akan memperpanjang perang.

Hal sama juga dikatakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia , Maria Zakharova. Ia menyebut kendaraan lapis baja itu target sah serangan Rusia.

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, pasokan senjata adalah target yang sah untuk serangan Rusia," kata Zakharova seperti dikutip dari BBC.

Rencanaya Downing Street akan mengirimkan tank-tank tersebut beberapa minggu mendatang. Pengumuman disampaikan berbarengan dengan rencana Inggris melatih Angkatan Bersenjata Ukraina.

"Saat rakyat Ukraina mendekati tahun kedua mereka hidup di bawah pengeboman Rusia tanpa henti, PM berdedikasi untuk memastikan Ukraina memenangkan perang ini," kata juru bicara Downing Street.

"PM jelas bahwa perang yang panjang dan statis hanya melayani tujuan Rusia. Itu sebabnya dia dan para menterinya akan berbicara dengan sekutu kita di seluruh dunia pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang untuk meningkatkan tekanan pada Putin dan mengamankan masa depan yang lebih baik untuk Ukraina," imbuhnya.

Perang Rusia dan Ukraina dimulai sejak Februari 2022. Hingga kini baku tembak masih berlangsung.

Setelah sebelumnya, Rusia dan Ukraina dilaporkan terlibat pertempuran brutal di Soledar, Bakhmut, Ukraina Timur, dalam pemberitaan terbaru Kremlin disebut menggempur hampir seluruh kota Ukraina, Sabtu. Rusia menembakkan dua gelombang rudal, menyerang target di seluruh negeri termasuk ibu kota, Kyiv, dan kota timur laut Kharkiv.

Moskow juga meruntuhkan apartemen di kota Dnipro. Penasihat gubernur regional, Natalia Babachenko, mengatakan 30 orang dipastikan tewas sejauh ini dan lebih dari 30 orang dirawat di rumah sakit, termasuk 12 orang dalam kondisi serius.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri PD 3! Jet Tempur Rusia Nyaris Jatuhkan Pesawat Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular