Internasional
Covid China Beneran Menggila, Kasus Kematian Hampir 60.000

Jakarta, CNBC Indonesia - China akhirnya melaporkan rekor jumlah kematian akibat Covid-19 pasca mencabut kebijakan ketat nol-Covid. Negeri Tirai Bambu melaporkan hampir 60.000 orang telah meninggal akibat virus tersebut dalam lima minggu terakhir.
Otoritas telah mengkonfirmasi jauh lebih banyak kematian akibat Covid-19 daripada sebelumnya dan mengakui bahwa jumlah korban tewas baru kemungkinan tidak lengkap. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengumumkan ada 59.938 kematian terkait Covid di China dari 8 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, sebagaimana dikutip RT News.
Dari jumlah itu, 5.503 orang meninggal karena gagal napas yang disebabkan langsung oleh virus. Sementara 54.435 meninggal karena menderita Covid-19 dan penyakit yang mendasarinya.
Semua kematian yang dilaporkan terjadi di rumah sakit. Ini artinya angka tersebut tidak termasuk kemungkinan jumlah yang signifikan dari orang yang meninggal di rumah atau di tempat lain.
NHC juga mengklaim bahwa kriteria pelaporannya sekarang sejalan dengan yang digunakan oleh WHO dan negara-negara besar. Sebanyak 5.503 kematian langsung akibat Covid-19 yang dilaporkan selama lima minggu terakhir melebihi total kumulatif 5.272 yang sebelumnya diumumkan Beijing sejak virus pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan pada akhir 2019.
Lebih dari 90% dari 59.938 kematian terkait Covid terjadi pada orang dengan penyakit bawaan. Seperti kanker atau penyakit jantung, dan rata-rata korban berusia 80,3 tahun.
"Puncak darurat dari lonjakan Covid-19 China tampaknya telah berlalu," kata pejabat NHC Jiao Yahui kepada wartawan, dikutip Senin (16/1/2023).
"Ada 105.000 pasien Covid-19 yang sakit kritis di rumah sakit per 12 Januari, turun 18% dari minggu sebelumnya. Lalu lintas juga melambat di klinik demam dan ruang gawat darurat. Klinik rawat jalan pada dasarnya telah kembali ke tingkat lalu lintas sebelum lonjakan," tambahnya.
Pejabat China sebelumnya mendapat kecaman karena kurangnya transparansi tentang lonjakan kasus Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), misalnya, mengklaim awal pekan ini bahwa Beijing secara drastis tidak melaporkan kematian akibat virus tersebut.
Sebelum pengumuman terbaru dari Beijing, WHO telah mematok kematian kumulatif akibat Covid-19 di China sebesar 33.698, atau hanya satu per 322 infeksi. Angka baru itu akan mendorong jumlah kematian menjadi 93.636. Sebagai perbandingan, AS, yang memiliki kurang dari seperempat jumlah penduduk China, telah melaporkan hampir 1,09 juta kematian Covid.
[Gambas:Video CNBC]
'Horor' Covid China Kembali Lagi, Lockdown di Mana-Mana
(sef/sef)