Bentrokan Maut di Smelter PT GNI, Ini Reaksi Anak Buah Luhut

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akhirnya buka suara perihal bentrokan antarkaryawan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang berujung pada meninggalnya dua orang pekerja, di mana salah satunya adalah Warga Negara Asing (WNA).
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Septian Hario Seto menyayangkan kejadian bentrok di PT GNI. Oleh sebab itu, ia mendorong agar komunikasi dua arah yang lebih baik antar serikat pekerja dan pihak perusahaan ditingkatkan.
"Perusahaan juga perlu lebih memperhatikan tuntutan Serikat Pekerja (yang sudah Official), diskusi dan diambil konsensus bersama," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (16/1/2023).
Seto juga menyayangkan terdapat para provokator yang memicu aksi kekerasan. Adapun para provokator tersebut saat ini sudah diamankan dan akan ditindak sesuai hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seperti diketahui, bentrokan yang terjadi antara Warga Negara Asing (WNA) dan juga Warga Negara Indonesia (WNI) atau warga lokal telah merenggut dua korban jiwa. Di mana satu orang merupakan WNA dan satu orangnya lagi adalah warga lokal.
"Ralat untuk korban meninggal hanya dua orang, satu orang TKA dan satu orang pekerja lokal," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto mengutip CNN Indonesia, Senin (16/1/2023).
Sebelum terjadi insiden bentrok maut ini, pada Desember 2022 kemarin, smelter PT GNI juga sempat meledak dan dilaporkan menewaskan dua karyawan karyawati. Namun, sampai berita ini diturunkan pihak dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) belum menjawab respons dari CNBC Indonesia.
Karena seperti yang diketahui, smelter PT GNI tercatat sebagai Izin Usaha Industri (IUI) bukan Izin Usaha Pertambangan Operasi (IUP OP) khusus pengolahan dan atau pemurnian. Sehingga hal itu bukan menjadi wewenang Kementerian ESDM.
[Gambas:Video CNBC]
Bentrokan di Smelter PT GNI Berujung Maut, Direksi Buka Suara
(wia)