Eksklusif Suahasil Nazara

Ancang-ancang RI Saat Banyak Negara Diramal Ambruk di 2023

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 13/01/2023 14:50 WIB
Foto: Kemenkeu: PBD 2023 Bisa Tembus Rp 21 Ribu Triliun (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia telah mengungkapkan sejumlah negara ekonominya ambruk pada 2023, mulai dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat maupun Jepang, hingga negara-negara tetangga Indonesia seperti Malaysia. Di tengah ancaman itu, pemerintah ternyata telah memiliki strategi khusus guna menyelamatkan ekonomi Indonesia.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, strategi kunci yang akan digunakan oleh pemerintah itu adalah dengan mendesain anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam kondisi defisit. Defisit itu menandakan belanja negara pada tahun ini masih akan lebih besar ketimbang penerimaannya.


"APBN yang defisit adalah strategi kita, jadi itu adalah pilihan dan kita memilih untuk melaksanakan APBN yang defisit supaya kita bisa betul-betul melakukan belanja negara yang produktif itu di depan," kata Suahasil dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Jumat (13/1/2023).

Pada 2023, pemerintah mendesain defisit APBN sebesar 2,84% dari produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp 598,2 triliun. Defisit itu berasal dari besaran belanja negara yang ditargetkan pada tahun ini sebesar Rp 3.061,2 triliun sedangkan pendapatan negara sebesar Rp 2.463 triliun.

Dengan besaran belanja negara itu, maka pemerintah kata Suahasil akan mengakselerasi pembangunan di Tanah Air, khususnya untuk proyek-proyek infrastruktur hingga transfer ke daerah yang juga ditujukan untuk mendorong pembangunan di daerah-daerah.

"Kita lakukan untuk akselerasi pembangunan. Kita bangun infrastruktur lebih cepat, kita bangun jembatan lebih cepat, jalan tol, dan seterusnya," ucapnya.

Kendati begitu, Suahasil memastikan, strategi defisit yang akan dijalankan pemerintah itu akan terus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003. UU itu mengatur defisit APBN tidak boleh melebihi 3% dari PDB.

Sebagai informasi, melalui Global Economic Prospects edisi Januari 2023 Bank Dunia memperkirakan, ekonomi dunia pada 2023 merosot tajam menjadi 1,7% dari kondisi 2022 yang diperkirakan tumbuh 2,9%. Sedangkan pada 2024 sedikit pulih menjadi 2,7%.

Perlambatan ekonomi dunia ini menurut Bank Dunia diiringi tekanan inflasi yang meningkat, suku bunga yang lebih tinggi, investasi yang berkurang, dan disrupsi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan guncangan terhadap ekonomi lebih lanjut menurut mereka dapat mendorong ekonomi global ke dalam jurang resesi.

Dengan kondisi tersebut, Bank Dunia memperkirakan terdapat negara-negara yang ekonominya akan terus melambat hingga 2024, tak terkecuali Indonesia. Meski tak seburuk negara lainnya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 di level 4,8% lebih rendah dari perkiraan 2022 sebesar 5,2% dan pada 2024 menjadi 4,9%.

Pola proyeksi serupa juga disematkan untuk negara-negara maju. Amerika Serikat pertumbuhan ekonominya akan berada di kisaran 0,5% pada 2023, merosot dari proyeksi 2022 sebesar 1,9% dan pada 2024 ke posisi 1,6%. Jepang malah terus turun dari 1,2% pada 2022, menjadi 1% pada 2023, dan 0,7% pada 2024.

Adapun daftar negara-negara yang ekonominya akan anjlok menurut Bank Dunia pada 2023 sebagai berikut:

- Kawasan Asia Timur dan Pasifik ada Malaysia yang diperkirakan turun dari perkiraan 2022 sebesar 7,8% menjadi 4% pada 2023 dan 3,9% pada 2023 dan Filipina dari 7,2% menjadi 5,4% dan sedikit naik pada 2024 menjadi 5,9%. Vietnam dari 7,2% ke 6,3%, dan pada 2024 ke level 6,5%

- Kawasan Eropa dan Asia Tengah ada Turki dari 4,7% menjadi 2,7% pada 2023 dan tahun setelahnya naik menjadi 4%. Rusia bergerak di zona negatif, dari perkiraan 2022 di level minus 3,5%, menjadi minus 3,3%, dan baru tumbuh pada 2024 di level 1,6%.

Penurun tajam di kawasan ini terjadi untuk Armenia dari proyeksi 2022 tumbuh 10,8% menjadi 4,1% pada 2023, Kroasia dari 6,6% menjadi 0,8%, dan Georgia dari 10% menjadi 4%. Ukraina malah pulih cepat dari proyeksi 2022 minus 35%, menjadi tumbuh 3,3% pada 2023 dan 2024 menjadi 4,1%.

- Kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia ada Argentina yang anjlok dari 5,2% menjadi 2% dan bertahan di level itu hingga 2024. Brazil dari perkiraan 3% pada 2022 menjadi 0,8% pada 2023 dan ke posisi 2% pada 2024. Mexico dari 2,6% ke 0,9% dan kembali ke 2,3% pada 2024.

 


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AMRO Ungkap Risiko Pembengkakan Rasio Utang RI Terhadap PDB