Dear Juragan Mal, Lakukan Jurus Ini Supaya Mal Terus Ramai

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena mal yang semakin sepi ditinggal pengunjung,hingga kios-kios tenant yang banyak tutup melanda pusat perbelanjaan di wilayah Jabodetabek. Mal-mal ini lengan, seolah 'hidup segan, mati tak mau'.
Konsep yang yang ketinggalan zaman dan tidak mengikuti keinginan pasar dinilai jadi pemicu semakin sepinya mal-mal tersebut. Untuk itu, pengelola mal diimbau cepat mengadaptasi perubahan.
Ketua Umum Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, pusat perbelanjaan identik dengan gaya hidup (lifestyle). Sementara gaya hidup selalu berubah setiap saat dan dengan begitu cepat.
"Pusat perbelanjaan identik dengan gaya hidup. Gaya hidup selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat sekali," kata Alphonzus kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/1/2023).
Untuk itu, Alphonzus menuturkan, agar dapat tetap bertahan hidup, pusat perbelanjaan harus terus-menerus merespons berbagai perubahan gaya hidup yang terjadi. Diperlukan suatu kelincahan dan fleksibilitas dari pengelola mal.
"Agar dapat selalu merespons dengan cepat setiap perubahan yang terjadi," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
Natal Bawa Berkah Buat Mal, Harap Cemas Jelang Tahun Baru
(dce)