Negara Asia Ini Bertekad Miliki Senjata Nuklir, Mau Perang?
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) berniat untuk memiliki senjata nuklir. Hal ini terjadi tatkala rival dan tetangganya, Korea Utara (Korut) terus melanjutkan program pengembangan rudalnya.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengatakan hal ini akan terus didorongnya bila Pyongyang semakin menjadi-jadi dalam pengembangan senjatanya.
"Jika masalah (nuklir Korut) menjadi lebih serius, Republik Korea (nama lain Korsel) dapat menggunakan senjata nuklir taktis atau memiliki senjata nuklirnya sendiri," kata Yoon dalam pertemuan pemerintah pada hari Rabu, (11/1/2023).
"Jika itu terjadi, tidak akan lama, dan dengan sains dan teknologi kami, kami dapat memiliki (senjata nuklir) lebih cepat seiring berjalannya waktu," tambah Yoon.
Amerika Serikat (AS) menarik kekuatan nuklirnya dari Korsel pada tahun 1991 setelah pembicaraan perlucutan senjata dengan Pyongyang dan Rusia. Sayangnya, hubungannya sejak itu memburuk, saat Korut meningkatkan uji coba rudal tahun lalu dan mengabadikan hak untuk menggunakan senjata nuklir ke dalam undang-undang nasional pada bulan September.
Eskalasi tersebut telah mengguncang Seoul, yang kini berusaha untuk memperkuat aliansi militernya dengan AS dan memperdalam kerja sama dengan Jepang.
Yoon mengatakan pada hari Selasa bahwa sekutu sedang mendiskusikan mengadakan latihan militer gabungan baru, termasuk simulasi meja dan komputer, serta latihan yang melibatkan 'sarana pengiriman senjata nuklir'.
Presiden AS Joe Biden, bagaimanapun, membantah pada hari Senin bahwa Washington sedang mempertimbangkan latihan nuklir bersama dengan Korea Selatan.
Pyongyang bersikeras bahwa peluncurannya adalah tanggapan terhadap latihan AS-Korea Selatan, yang dipandang negara itu sebagai ancaman keamanan nasional.
(tps/mij)