
Jreeng! Menko Airlangga Bongkar 'Liciknya' WTO & Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengajukan banding atas kekalahan Indonesia dalam gugatan Uni Eropa (EU) di WTO terkait larangan ekspor bijih nikel.
Ternyata, urusan Indonesia dengan EU tidak hanya sebatas itu saja, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia juga berkasus dengan EU dalam hal minyak kelapa sawit (CPO).
"Indonesia ada dua kasus dengan Uni Eropa, satu terkait nikel dan itu sudah diputus di WTO kita kalah, tapi arahan presiden kita banding," terangnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/1/2023).
"Kedua kita sedang bersoal dengan EU urusan CPO nah ini rencana diputus di bulan Desember kemarin, tapi kelihatan mundur di bulan Januari, kita lihat hasilnya seperti apa," lanjutnya.
Padahal menurut Airlangga, seharusnya Indonesia tidak berurusan dalam hal perdagangan CPO dengan Eropa karena faktanya Eropa tidak mengimpor biofuel dari Indonesia.
"Tetapi Eropa ini kan yang mereka larang kan biofuel dan hari ini Eropa tidak impor bio fuel dari Indonesia, tetapi kalau kita bicara CPO untuk produksi makanan dan minuman itu kelihatannya setiap tahun juga meningkat," ujarnya.
Menurut Airlangga, Eropa bermain di dua kaki dalam urusan CPO ini. Pasalnya, mereka seakan-akan tidak membutuhkan CPO Indonesia tapi berusaha menggugatnya dalam perdagangan. Namun, ketika Indonesia sempat memberlakukan pelarangan ekspor CPO mereka justru menjerit karena ternyata mereka sebenarnya membutuhkan CPO Indonesia.
"Jadi mereka ada ambivalent, ada 2 sikap yang mereka lakukan terkait CPO bahkan pada saat ekspor CPO kita stop mereka juga teriak, mereka perlu CPO," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Airlangga Beberkan Akal-akalan Eropa, 'Main Dua Kaki' di WTO