Jokowi Sebut RI Akan Ketiban Durian Runtuh Ratusan Kali Lipat

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 January 2023 20:05
Jokowi dalam acara memperingati hari Ulang Tahun PDI Perjuangan yang ke-50 tahun. (Tangkapan layar Youtube PDI Perjuangan) Foto: Jokowi dalam acara memperingati hari Ulang Tahun PDI Perjuangan yang ke-50 tahun. (Tangkapan layar Youtube PDI Perjuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pentingnya ekosistem baterai dan mobil listrik terbentuk di Indonesia. Pasalnya, ini bisa mendorong hilirisasi komoditas tambang di dalam negeri yang bisa memberikan nilai tambah bagi negeri ini.

Bahkan, Jokowi menyebut, nilai tambah dari ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Tanah Air bisa mencapai ratusan kali lipat dari yang diterima saat ini atau ketika hanya menjual komoditas mentah.

"Tapi apabila nanti menjadi sebuah ekosistem baterai dan ekosistem mobil listrik itu akan memberi nilai tambah ratusan kali," kata Jokowi di Perayaan Hari Ulang Tahun PDI-P di JiExpo, Jakarta, Senin (10/1/2023).

Jokowi mengatakan, nilai tambah tersebut bisa dinikmati negeri ini karena Indonesia memiliki modal besar, salah satunya sumber daya nikel yang melimpah.

Komoditas nikel merupakan salah satu komponen utama yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik. Indonesia merupakan pemilik sumber daya nikel terbesar di dunia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan hilirisasi nikel berhasil mencetak nilai ekspor yang meningkat dari sebelumnya "hanya" Rp 17 triliun, kini bisa melambung menjadi Rp 360 triliun.

Menurutnya, ini merupakan lompatan nilai tambah yang signifikan bagi Indonesia, meski saat ini ada gugatan dari Uni Eropa.

"Problem-nya adalah kita digugat oleh Uni Eropa, nikel kita digugat Uni Eropa dan diputuskan kita kalah. Tapi tadi saya sampaikan pada Bu Menteri Luar Negeri jangan mundur," kata Jokowi.

"Karena inilah yang akan menjadi lompatan besar peradaban besar, saya meyakini itu," Tambahnya.

Jokowi juga mengatakan selama masih terus melakukan ekspor bahan mentah, sampai "kiamat" Indonesia akan terus menjadi negara berkembang.

Untuk diketahui, pelarangan ekspor mineral mentah terus dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo. Setelah nikel, Presiden Jokowi telah mengumumkan akan melarang ekspor bauksit yang akan diberlakukan mulai Juni 2023.

Kemudian, Jokowi menyebut, pemerintah akan melarang ekspor konsentrat tembaga pada pertengahan tahun ini.

"Kalah di WTO (soal nikel), kita tambah lagi stop ekspor bauksit. Nanti pertengahan tahun kita akan tambah lagi stop ekspor tembaga. Kita harus berani seperti itu," tegasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Cita-Cita RI Jadi Raja Baterai Dunia Kian Nyata, Ini Buktinya


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading