
Harga Tiket Pesawat Cuma Turun Tipis, Ini Biang Keroknya
![[DALAM] Tarif Pesawat konten](https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/03/26/a72911ed-55c2-4a6b-8a39-c643f08d93ad_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiket pesawat terpantau mulai menurun, sejalan dengan harga avtur yang melandai. Memang, penurunan harga saat ini belum signifikan hingga kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19.
Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati mengatakan, avtur memang salah satu komponen penentu harga tiket pesawat. Tapi dengan berkurangnya jumlah armada pesawat membuat harga tiket belum bisa turun signifikan hingga menyamai tahun 2019 silam.
Pasalnya, kata dia, permintaan sedang naik namun pasokan masih terbatas.
"Harga nggak banyak berubah. Paling turun Rp 100 - 120 ribu," kata Arista dikutip Selasa (10/1/2023).
Penurunan harga tiket kali ini sepertinya mengikuti koreksi harga avtur.
Mengutip harga avtur dari One Solution Pertamina, harga avtur terbaru untuk periode 1-14 Januari 2023 di Bandara Soekarno Hatta (CGK) turun tipis dari periode sebelumnya.
Yakni menjadi Rp 15.136 per liter dari harga sebelumnya Rp 15.170 per liter, untuk pengisian rute domestik.
Dan, untuk pengisian rute internasional 88,3 sen dolar AS per liter dari UScent 88,5 per liter, pada periode yang sama.
Harga saat ini turun 18% jika dibandingkan harga pertengahan tahun 1-14 Juli 2022. Saat itu, harga avtur untuk pengisian domestik mencapai 18.431 per liter dan 113 sen dolar AS per liter untuk rute internasional.
Namun jika dibandingkan awal tahun 2022 harga saat ini masih jauh lebih mahal. Tercatat pada periode 1 - 14 Januari 2022 harga avtur 10.544 per liter untuk rute domestik dan 67 sen dolar AS per liter untuk rute internasional.
Penurunan harga avtur juga terjadi pada bandara lainnya, seperti bandara Ngurah Rai Bali (DPS), juga mengalami penurunan menjadi Rp 17.318 per liter dari harga sebelumnya Rp 17.685 per liter di dua minggu sebelumnya.
Begitu juga untuk rute internasional menjadi 101 sen dolar AS per liter dari 103 sen doalr AS per liter.
Sedangkan periode 1 - 14 Januari 2022 harga avtur bertengger pada Rp 11.460 per liter untuk pengisian domestik, dan 73,7 sen dolar AS per liter untuk rute internasional.
Dalam hal ini, Arista menilai maskapai penerbangan lambat melakukan penyesuaian harga tiket pesawat saat harga avtur turun.
"Seperti sengaja dilambat-lambatin maskapai Indonesia. Ini nggak fair. Minyak turun sudah sebulan, dua bulan baru koreksi," kata Arista.
"Melihat penurunan harga minyak itu wait and see dulu, sebulan dua bulan flat. Sedangkan penyesuaian Pertamina cepat," tambahnya.
Sementara itu, kata dia, pertumbuhan industri penerbangan mencapai 15% pada tahun ini. Menyusul pencabutan aturan PPKM, mendekati tahun politik, hingga pembangunan yang masif di Ibu Kota Nusantara. Yang akan berpengaruh terhadap permintaan di segmen transportasi udara.
Di sisi lain, lanjut Arista, jumlah armada yang beroperasi saat ini baru sekitar 311 pesawat.
Angka ini jauh, katanya, dari jumlah sebelum pandemi yang mencapai 800 - 900 pesawat. Akibatnya, harga tiket pesawat diprediksi akan sulit turun. Meski sudah ada upaya dari maskapai untuk menambah jumlah armada.
"Tapi prosesnya lama, paling 2 - 3 biji bisa didatangkan," katanya.
Melansir situs penjualan harga tiket pesawat yang dilihat Senin (9/1/2023), kini mulai banyak harga tiket yang ditemui lebih terjangkau pada bulan-bulan lalu.
Seperti rute penerbangan Jakarta-Bali kini banyak harga tiket termurah dengan harga Rp 710 ribu dengan maskapai Trans Nusa. Seperti yang terjadi pada penerbangan akhir pekan ini Sabtu (14/1/2023) pukul 14.15 - 16.50.
Harga ini lebih murah ketimbang dari awal Desember lalu, dimana berdasarkan catatan CNBC Indonesia (12/1/2023), harga tiket pesawat yang ditemui sempat berkisar antara Rp 1,3 juta - 3,3 juta untuk kelas ekonomi untuk penerbangan langsung maupun transit.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Tiket Pesawat Mulai Turun, JKT-SIN Bisa Cuma 700 Ribuan
