Nasib Warga RI, Si Kaya Jajan dan Si Miskin Bayar Cicilan
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi masyarakat Indonesia meningkat menjelang Tahun Baru 2023. Namun, tidak semua kalangan masyarakat menikmati hal tersebut.
Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan masyarakat menghabiskan 75,6% dari pendapatan mereka untuk konsumsi pada Desember 2022. Nilai tersebut naik dibandingkan pada November yang tercatat 74,7%.
Proporsi pengeluaran untuk pembayaran cicilan/utang sebesar 9,2%, menurun dibandingkan 9,6% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, jumlah pendapatan yang ditabung sebesar 15,2% dari penghasilan. Proporsi tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yakni 15,7%.
Proporsi konsumsi, tabungan, dan pembayaran cicilan berbeda untuk setiap kelompok pendapatan.
Mereka yang berpendapatan Rp 1-2 juta justru menurunkan proporsi konsumsi mereka menjelang Tahun Baru menjadi 75,5% pada Desember 2022, dari 77% pada November 2022.
Mereka mengurangi konsumsi demi membayar cicilan. Proporsi pengeluaran untuk membayar cicilan melonjak dari 7,1% pada November menjadi 8,8% pada Desember.
Tak hanya konsumsi, proporsi tabungan mereka bahkan harus dikurangi menjadi 15,7% pada Desember, dari 15,9% pada November.
Masyarakat dengan pendapatan di kisaran Rp 2,1-3 juta tidak mengubah proporsi pendapatan untuk konsumsi. Proporsi konsumsi mereka stagnan di angka 75,2%.
Demikian juga dengan masyarakat yang berpendapatan Rp 3,1-4 juta yakni stagnan di angka 73,9%.
Bagi masyarakat yang berpendapatan di kelompok tersebut, menambah tabungan menjadi pilihan utama menjelang Tahun Baru. Masyarakat yang berpenghasilan Rp 2,1-3 juta menaikkan proporsi tabungan mereka dari 15,8% pada November menjadi 15,9% pada Desember.
Peningkatan tabungan sangat signifikan ada pada kelompok masyarakat berpenghasilan Rp 3,1-4 juta. Proporsi tabungan mereka naik menjadi 16% pada Desember 2022 dari 15,5% pada November.
(mae/mae)