Kenang Sri Mulyani Sempat Diragukan Asing Kelola APBN

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
09 January 2023 14:05
Sri Mulyani dalam acara CEO Banking Forum - Leadership Sharing: Menyambut Tahun Baru dengan Lebih Optimis. (Tangkapan layar Youtube IBI)
Foto: Sri Mulyani dalam acara CEO Banking Forum - Leadership Sharing: Menyambut Tahun Baru dengan Lebih Optimis. (Tangkapan layar Youtube IBI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku dirinya sempat diragukan oleh lembaga asing saat berkomitmen untuk mengendalikan defisit APBN di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sri Mulyani menceritakan, bagaimana Indonesia harus berjibaku melindungi masyarakat dan perekonomian selama pandemi Covid-19 yang sudah berjalan 3 tahun sejak 2020-2022.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diarahkan sebagai shock absorber atau peredam gejolak, sekaligus juga sebagai instrumen untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Lewat Penerbitan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang telah disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 diperbolehkan pemerintah untuk melebarkan defisit di atas 3%, hanya sampai 2022.

"APBN the most important instrument in town pada saat semua lumpuh," jelas Sri Mulyani dalam CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023).

Secara akumulasi defisit APBN selama pandemi tahun 2020-2021 mencapai 10,7% terhadap PDB, lebih rendah dibandingkan dengan negara lainnya.

Akumulasi defisit 2020-2021 di Amerika Serikat (AS), India, serta Inggris melebihi 20% terhadap PDB.

Adapun mana masing-masing defisit pada APBN 2020 mencapai 6,14% dari PDB atau setara Rp 947,7 triliun.

Kemudian, pada 2021 defisit APBN berhasil ditekan menjadi 4,57% dari PDB setara Rp 775,06 triliun. Defisit tersebut lebih rendah dari target yang tertuang di dalam UU APBN Tahun Anggaran 2021 yang sebesar 5,7% dari PDB.

Tahun 2022 adalah tahun terakhir bagi pemerintah untuk dapat mencapai defisit APBN di atas 3%. Kendati demikian, Sri Mulyani mengungkapkan defisit pada 2022 berhasil mencapai di bawah 3% yakni 2,38%.

Langkah pemerintah untuk mengembalikan defisit di bawah 3% tersebut diakui Sri Mulyani sempat dianggap skeptis oleh lembaga internasional.

"Mengembalikan kepada disiplin (APBN di bawah 3%), hampir semua rating agency sceptical, yakin gak kamu 3 tahun bisa turun di bawah 3%?," jelas Sri Mulyani.

"Apakah ini akan menjadi era seperti Latin Amerika, 'uh enak ya defisit di atas 3% itu ternyata', so feel addicted to that defisit," kata Sri Mulyani lagi.

Mengembalikan kepada sebuah disiplin itu, kata Sri Mulyani adalah sesuatu yang hampir semua rating agency sceptical atau skeptis. "Kalaupun ada determinasi, ekonominya mungkin waktu itu juga gak siap untuk kamu ketatkan lagi."

Kendati demikian, tahun 2022 membuktikan Indonesia kembali membawa defisit APBN di bawah 3% dari PDB.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan APBN 2022 Akhirnya Defisit: Bayar Subsidi BBM!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular