
Perusahaan Singapura Ini Mulai Garap "Harta Karun" di Aceh

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kaya akan potensi "Harta Karun" berupa sumber daya alam minyak dan gas bumi (migas). Yang terbaru, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekan kerja sama dengan perusahaan migas asal Singapura untuk menggarap gas bumi di dua blok gas di Aceh.
Kedua blok atau Wilayah Kerja (WK) migas itu diantaranya Offshore North West Aceh/ONWA (Meulaboh) dan WK Offshore South West Aceh/OSWA (Singkil). Kedua WK tersebut kelola oleh Conrad Asia Energy Ltd, perusahaan migas raksasa Singapura, setelah sebelumnya dilakukan lelang pada kedua WK itu.
CEO Conrad Asia Energy Ltd. Miltos Xynogalas mengatakan hal ini menjadi penting mengingat Conrad sudah menjajaki proyek di Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang. WK barunya di Aceh khususnya pada bagian barat akan terus dieksplorasi untuk potensi migasnya dalam beberapa tahun ke depan.
"Aceh ini baru bagi kami. Kami sudah bekerja beberapa tahun. Dan tentu bagi Conrad ini penting karena ada temuan lain. Kami harap bisa beri gas dan kepada market nantinya. Ini penting bagi portofolio kami," ungkap Miltos saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (6/1/2023).
Dia juga mengatakan pada tahun pertama pihak Conrad akan melakukan studi geologi dan akan melakukan 3D Seismic Acquisition. Setelah itu, di tahun terakhir akan dilakukan pengeboran sumur di Shallow Waters, Miltos bilang hal itu sesuai dengan komitmen perusahaan yang terus mengakselerasi program.
"Di tahun pertama kami akan fokus di studi geologi. Tahun depan kami akan melakukan 3D seismic acquisition. Dan tahun terakhir akan lakukan drilling well di Shallow Waters. Dan itu sesuai dengan komitmen kami. Bergantung pada apa yang kami temukan dalam studi geologi kami, kami akan akselerasi program," tuturnya.
Selain itu, Miltos menyebutkan pihaknya akan bekerja sama dengan masyarakat dan komunitas lokal di sana untuk berpartisipasi dalam mendongkrak perekonomian di Aceh.
"Namun, yang pasti, kami untuk bekerja sama dengan dengan komunitas lokal. Memahami mereka, dan memperkenalkan diri kami kepada mereka. Kerja sama bergandengan tangan dengan pemerintah Aceh dan BPMA. Dan commercialize the gas yang kita punya tentu. Gas akan dijual kepada pasar lokal dan kami harap akan membantu pertumbuhan Aceh," tandasnya.
Di lain sisi, Sekretaris Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Muchsin mengungkapkan dengan adanya kerja sama antara pemerintah dengan perusahaan migas raksasa asal Singapura ini bisa menghijaukan kembali perekonomian wilayah Aceh.
Tidak hanya itu, Muchsin juga menyebutkan bahwa dua WK yang ada di Barat Aceh ini bisa menjadi sumber pendapatan devisa baru bagi Indonesia.
"Karena memang hasil studi yang dihasilkan kontraktor, memang ada potensi yang lumayan besar di blok OSWA dan ONWA ini, dan bisa meningkatkan pendapatan daerah dan jadi sumber devisa baru bagi Indonesia," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Jumat (6/1/2023).
Muchsin mengungkapkan perkembangan yang lebih besar terlihat pada daerah timur hingga utara Aceh. Sebelumnya, terdapat Kilang Liquefied Natural Gas (LNG) Arun yang sekarang dikenal dengan Blok B, memberikan dampak yang luar biasa bagi perekonomian Aceh.
"Kalau kita bandingkan, di Timur-Utara, perkembangannya sedikit lebih besar. Karena beberapa tahun lalu ada Arun, yang sekarang dikenal Blok B, yang mampu berikan dampak luar biasa signifikan ke pertumbuhan ekonomi di wilayah pantai timur," ungkapnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Temuan Harta Karun Terbesar Dunia di Aceh, Begini Kabarnya..