Distribusi Gas RI Sentuh 5.597 BBTUD Sampai Juni 2025

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
05 August 2025 15:50
TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (31/07/2025). (Doc TIS Energy)
Foto: TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (31/07/2025). (Doc TIS Energy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rata- rata distribusi gas bumi hingga Juni mencapai 5.597,81 billion british thermal unit per day (bbtud). Terdiri untuk kebutuhan domestik sebesar 3.876,80 BBTUD dan kebutuhan ekspor 1.721,01 BBTUD.

Direktur Program Migas Kementerian ESDM, Mirza Mahendra mengatakan bahwa sektor industri masih menjadi pengguna terbesar gas bumi, diikuti oleh ekspor LNG. Kemudian industri pupuk, ekspor gas pipa, pembangkit listrik, LNG domestik, lifting, LPG domestik, jaringan gas rumah tangga, dan sektor transportasi.

"Rata-rata distribusi gas kita di periode bulan Juni 2025, berdasarkan data kami, sekitar 5.597 BBTUD. Pemerintah Indonesia saat ini menjalankan kebijakan prioritas pemenuhan gas dalam negeri," kata Mirza dalam diskusi Menata Pasokan Gas Untuk Penguatan Transisi Energi, Selasa (5/8/2025).

Ia pun memproyeksikan bahwa penggunaan gas bumi dalam negeri akan mengalami peningkatan. Pasalnya, gas bumi menjadi jembatan dalam proses transisi dari energi fosil ke energi bersih.

Di sisi lain, menurut Mirza, gas bumi memiliki emisi karbon yang relatif rendah dibandingkan dengan hidrokarbon lainnya. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya gas yang cukup besar dan harga yang lebih kompetitif dibandingkan energi fosil lainnya.

Oleh sebab itu, ia memandang pemanfaatan gas domestik akan terus meningkat di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor gas dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

"Pemerintah Indonesia terus berkomitmen meningkatkan utilisasi gas untuk domestik dan secara bertahap pengurangan ekspor untuk mencapai ketahanan energi dan kemandirian energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belum Sampai Defisit, Ini Masalah Utama Pasokan Gas RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular