Internasional

Sekutu Putin Sebut AS Pewaris Nazi dan Tukang Tipu

luc, CNBC Indonesia
06 January 2023 12:10
United Russia Party chairman and deputy chairman of the Russian Security Council Dmitry Medvedev speaks during an interview at the Gorki residence, outside Moscow, on January 27, 2022. (Photo by Yulia ZYRYANOVA / SPUTNIK / AFP)
Foto: Dmitry Medvedev. (AFP/YULIA ZYRYANOVA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Rusia sekaligus sekutu utama Vladimir Putin, Dmitry Medvedev mengatakan Amerika Serikat (AS) telah mencapai batas "sinisme" dan "degradasi moral" dengan mengeklaim bersimpati dengan Rusia sambil memberikan senjata yang membunuh mereka.

Pernyataan tersebut muncul sebagai tanggapan atas pesan video pendek yang diterbitkan oleh kedutaan besar AS di Moskow pada Rabu lalu, yang menyoroti "kesamaan" budaya dan pencapaian kedua negara sambil menyatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung di Ukraina "tidak layak" bagi orang-orang Rusia.

Medvedev mengeklaim klip tersebut menunjukkan "sinisme yang mengerikan sesuai dengan tradisi terbaik Nazi" dan menyebut AS "pewaris sejati menteri propaganda [Nazi], Joseph Goebbels".

"AS menghabiskan puluhan miliar [dolar] untuk perang di Ukraina, memasok senjatanya dalam jumlah besar dan memusnahkan ribuan orang melalui [perang] proksi," kata mantan presiden itu, menambahkan bahwa Washington dan para antek-anteknya yang membunuh orang Rusia tidak akan pernah dimaafkan.

"Kami akan berbicara kepada Anda dalam bahasa kekuatan, karena Anda tidak mengerti sebaliknya," tegas Medvedev.

Dia menambahkan Rusia akan memproduksi lebih banyak senjata modern. Dia juga menyebut fregat angkatan laut Rusia Admiral Gorshkov, yang memasuki tugas tempur awal pekan ini, sebagai "hadiah Tahun Baru" untuk NATO.

"Itu mampu menyadarkan siapapun yang mengancam Rusia atau sekutunya," kata Medvedev.

Mantan presiden itu telah berulang kali mengecam para pemimpin Barat atas tindakan mereka selama perang di Ukraina. Pada Desember, dia mengatakan bahwa Washington dan sekutunya telah mengkhianati kepercayaan Rusia dengan "menipunya" dan memperkirakan hubungan normal dengan Barat tidak akan dipulihkan selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade mendatang.

Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional, menulis pada Desember bahwa tahun 2022 menunjukkan janji dan prinsip negara-negara Barat tidak dapat dianggap remeh.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantan Presiden Rusia: AS Hampir Picu Perang Dunia 3

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular