Waduh Mr Biden! Mulai Tahun 2023 AS Dihantui Ancaman Bencana
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali tahun 2023, Amerika Serikat (AS) telah dihantui oleh ancaman bencana badai musim dingin. Hal ini beriringan dengan badai salju besar-besaran yang telah terjadi sebelumnya.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) memperkirakan 1 hingga 3 inci salju akan turun dalam satu jam dan kemungkinan disertai guntur. Selain itu, lebih dari satu kaki akan menumpuk di beberapa bagian Nebraska, South Dakota dan Minnesota pada hari Selasa (3/1/2022) waktu setempat.
"Melayang dan meniup salju dari angin kencang diperkirakan membuat perjalanan darat hampir tidak mungkin dilakukan di beberapa daerah, sementara kabut salju, kabut, dan hujan beku menciptakan kondisi berkendara yang berbahaya di tempat lain," kata NWS dalam keterangannya dikutip Reuters.
"Peringatan badai musim dingin, peringatan badai es, dan peringatan cuaca musim dingin dipasang di dalam dan sekitar Minneapolis dan St. Paul di Minnesota saat hujan beku menyapu wilayah utara melalui wilayah tersebut, diikuti oleh gerombolan salju lebat," tambahnya.
Badai musim dingin yang diperkirakan akan menyebar ke New England pada hari Rabu adalah bagian dari cuaca yang lebih besar. Yang membawa hujan lebat dan kemungkinan badai petir, hujan es, dan tornado yang parah ke wilayah selatan
Akibatnya, peringatan badai petir yang parah berlaku di sebagian besar Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Georgia, bersama dengan peringatan banjir yang dipasang di sepanjang pinggiran Selatan zona itu. Di St. Paul, hampir 200 penerbangan di bandara utama kota itu.
"Itu semua adalah bagian dari sistem yang sama. Hujan salju lebat terjadi di sisi Barat hingga Utara badai... dan kemudian hujan dan cuaca buruk terjadi di Selatan," kata ahli meteorologi NWS, Allison Santorelli.
Di Pantai Barat, California Utara bersiap menghadapi serangan hujan lebat. Ini, nantinya, diprediksi akan membawa kemungkinan banjir baru ke hingga ke wilayah Tengah, mulai Rabu.
California Utara sendiri masih belum pulih dari badai Pasifik akhir pekan lalu. Hal itu memicu banjir, tanah longsor, pemadaman listrik, dan penutupan jalan.
Santorelli mengatakan angin kencang yang menyertai gelombang hujan terbaru yang akan datang dapat menumbangkan pohon dan merobohkan dahan pohon. Ini kemudian dapat menyebabkan lebih banyak pemadaman listrik.
"21.000 lebih rumah dan bisnis di California utara tanpa listrik pada Selasa pagi," data dari poweroutage.us menunjukkan.
(sef/sef)