Internasional

Bukan Kembang Api, Ukraina Sambut 2023 dengan Hujan Rudal

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 January 2023 21:57
Asap mengepul setelah ledakan terdengar dari arah pangkalan udara militer Rusia di dekat Novofedorivka, Crimea, Selasa (9/8/2022). (Pool via Reuters)
Foto: Asap mengepul setelah ledakan terdengar dari arah pangkalan udara militer Rusia di dekat Novofedorivka, Crimea, Selasa (9/8/2022). (Pool via Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kota-kota di Ukraina memulai tahun 2023 dengan mendapat lebih banyak rudal dan drone dari Rusia. Serangan hujan rudal tersebut setidaknya menewaskan sedikitnya tiga warga sipil di seluruh negeri.

Melansir CNBC International, serangan pada Minggu siang di wilayah selatan Zaporizhzhia menewaskan satu orang, menurut kepala administrasi militer regional, Alexander Starukh.

Penembakan malam hari di bagian selatan kota Kherson menewaskan satu orang dan menghancurkan ratusan jendela di rumah sakit anak-anak, menurut wakil kepala staf kepresidenan Kyrylo Tymoshenko. Pasukan Ukraina merebut kembali kota itu pada November setelah pasukan Rusia mundur melintasi Sungai Dnieper, yang membelah wilayah Kherson.

Ketika peluru menghantam rumah sakit anak-anak pada Sabtu malam, ahli bedah mengoperasi seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang terluka parah di desa terdekat malam itu, kata Gubernur Kherson Yaroslav Yanushevych. Bocah itu dipindahkan dalam kondisi serius ke rumah sakit sekitar 99 kilometer (62 mil) jauhnya di Mykolaiv.

Beberapa ledakan juga mengguncang ibu kota dan daerah lain di Ukraina pada Sabtu dan sepanjang malam, melukai puluhan orang. Seorang fotografer AP di lokasi ledakan di Kyiv melihat tubuh seorang wanita saat suami dan putranya berdiri di dekatnya.

Universitas terbesar di Ukraina, Universitas Nasional Taras Shevchenko di Kyiv, melaporkan kerusakan yang signifikan pada bangunan dan kampusnya. Walikota Vitali Klitschko mengatakan dua sekolah rusak, termasuk taman kanak-kanak.

Pejabat Ukraina menuduh Moskow sengaja menargetkan warga sipil bersama dengan infrastruktur untuk menciptakan iklim ketakutan selama bulan-bulan musim dingin yang panjang.

Serangan itu terjadi 36 jam setelah serangan rudal yang diluncurkan Rusia pada Kamis lalu merusak fasilitas infrastruktur energi. Tindak lanjut yang luar biasa cepat pada Sabtu membuat khawatir para pejabat Ukraina.

Rusia telah melakukan serangan udara pada kekuatan Ukraina dan pasokan air hampir setiap minggu sejak Oktober 2022. Ini meningkatkan penderitaan Ukraina, sementara pasukan daratnya masih berjuang untuk bertahan dan maju.

Sementara dalam pidato video Minggu (1/1/2023) malam, Presiden Volodymyr Zelensky menyebut pasukan Ukraina di udara dan di darat menembak jatuh 45 drone peledak buatan Iran yang ditembakkan oleh Rusia pada Sabtu malam dan sebelum Minggu pagi tersebut.

Zelensky, dalam pidato malamnya, juga berterima kasih kepada pekerja utilitas karena telah membantu menyalakan lampu selama serangan terakhir. "Sangat penting bagaimana semua warga Ukraina mengisi kembali energi batin mereka pada Malam Tahun Baru ini," katanya.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penampakan Drone Tempur Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular