Bukan Isapan Jempol, Ada Harta Karun Langka di Lumpur Lapindo

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
31 December 2022 17:35
Kondisi terkini lumpur lapindo. (Tangkapan layar Google maps)
Foto: Kondisi terkini lumpur lapindo. (Tangkapan layar Google maps)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan adanya kandungan 'harta karun super langka' berupa mineral logam kritis di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Diantaranya yakni Lithium dan Stronsium.

Adapun dengan adanya sumber bahan baku mineral tersebut, Indonesia diprediksi bisa menjadi 'Raja' dalam pengembangan baterai kendaraan listrik. Sebab, bahan baku Lithium menjadi salah satu komponen penting untuk pengembangan baterai kendaraan listrik selain nikel maupun mineral logam tanah jarang.

Kepala Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hariyanto menyebutkan, Lithium menjadi salah satu mineral langka yang berguna untuk bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Sementara Stronsium untuk bahan baku industri elektronik

Badan Geologi sendiri sudah melakukan penyelidikan pendahuluan pada 2020 di daerah bagian selatan Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. "Di tahun 2022 ini kita tidak lanjuti dengan melakukan penyelidikan pendahuluan di daerah sisi utara Lumpur Lapindo, Sidoarjo," ungkap Heriyanto, kepada CNBC Indonesia dalam Closing Bell, Dikutip Rabu (14/12/2022).

Saat ini, temuan Lithium dan Stronsium yang ada di Lumpur Lapindo itu sedang dilakukan pengujian ekstraksi oleh mitra di Kementerian ESDM tepatnya di balai besar pengujian mineral dan batu bara atau TEKMIRA. Tak hanya itu, ada juga kerja sama dalam hal pengujian dan eksplorasi serta ekstraksi atas Lithium dan Stronsium tersebut.

Berdasarkan catatan Badan Geologi, kandungan Lithium di Lumpur Lapindo, Sidoarjo itu kadarnya mencapai 99 - 280 PPM. Sementara untuk Stronsium kadarnya mencapai 255 - 650 PPM. "Nah ini terus kami update datanya karena untuk tahun 2022 masih dalam analisis di laboratorium kami," ungkap Heriyanto.

Seperti diketahui, untuk mencari Lithium dalam pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam perhelatan KTT G20 di Bali beberapa waktu sampai merayu Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese untuk bekerja sama memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia. Jokowi meminta Albanese untuk langsung membawa lithium ke Indonesia.

"Saya hanya menawarkan kepada PM Anthony Albanese. Kita (Indonesia) punya nikel, kalau digabung itu bisa jadi baterai mobil listrik. Saya minta kepada PM Albanese untuk lithiumnya bisa dibawa ke Indonesia. Kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia," kata Jokowi dalam acara B20 Summit Indonesia di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi membahas soal rencana hilirisasi dan industrialisasi bahan-bahan mentah yang dimiliki Indonesia. Strategi besar tersebut kekeh dijalankan Jokowi demi mendapatkan nilai tambah di dalam negeri, baik untuk pendapatan negara maupun penciptaan lapangan kerja. "Sudah kita mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar baterai electronic vehicle (EV) atau baterai listrik untuk mobil listrik," ujarnya.

Tantangan Lithium & Stronsium

Badan Geologi Kementerian ESDM meyakini, dalam hal mengembangkan Lithium dan Stronsium di dalam negeri masih terdapat berbagai macam tantangannya. Menurut Hariyanto, Pertama, terkait dengan infrastruktur industri berbasis baterai yang belum membutuhkan lithium untuk saat ini.

Kedua, belum ada aturan mengenai tata kelola Lithium dan Stronsium di dalam negeri. "Yang ketiga adalah permasalahan mendasar sebagaimana industri pengolahan umumnya belum diketahui secara pasti berapa jumlah potensi lithium tersebut," ungkap dia.

Sebab, kata Heriyanto, yang dia sampaikan atas penemuan potensi Lithium dan Stronsium masih sebatas kandungan yang sedang dianalisis. "Sehingga ini sulit untuk menarik investor untuk membangun industrinya. Tentu ini tantangan untuk mendetailkan atau menindaklanjuti apa yang kita temukan di Lumpur Lapindo, Sidoarjo," tandas Hariyanto.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dicari-cari Dunia, Barang Langka Ini Ada di Lumpur Lapindo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular