Big Stories 2022

Terima Kasih 2022! Batu Bara RI Laris Manis Diborong Eropa

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
30 December 2022 15:00
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, ramai-ramai negara Barat mengembargo komoditas energi asal Rusia, termasuk batu bara. Alhasil, banyak negara Barat, khususnya Uni Eropa, mencari alternatif negara tujuan impor batu bara baru untuk menggantikan pasokan dari Rusia.

Adapun Indonesia merupakan salah satu negara yang ketiban "durian runtuh" atas kebijakan Uni Eropa tersebut. Batu bara RI pun laris manis dipesan oleh sejumlah negara di Eropa.

Ekspor batu bara RI ke Eropa hingga Desember 2022 ini diperkirakan mencapai 6,6 juta ton. Jumlah ini bahkan melebihi rekor ekspor tertinggi pada 2012 di mana ekspor batu bara ke Eropa, utamanya Spanyol mencapai sekitar 6,2 juta ton.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lana Saria.

Lana menyebutkan, proyeksi ekspor batu bara RI ke Eropa tersebut dengan asumsi ekspor batu bara pada Desember ini bisa mencapai 0,7 juta ton, sama dengan pengiriman pada November yang mencapai 0,7 juta ton.

Hingga November 2022, ekspor batu bara ke Eropa tercatat mencapai 5,9 juta ton.

"Jika proyeksi Desember 2022 sama dengan realisasi November 2022 yaitu total 0,7 juta ton maka proyeksi realisasi penjualan batu bara ke Eropa sampai dengan akhir tahun 2022 sebesar 6,6 juta ton," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/12/2022).

Dari ekspor batu bara ke Eropa hingga November 2022 tersebut, terbesar dijual ke Polandia yakni mencapai 2,1 juta ton. Lalu, diikuti Belanda 1,3 juta ton, dan Italia 1,2 juta ton.

"Kami sampaikan ekspor batu bara Indonesia ke Eropa sampai dengan November 2022 total ekspor sebesar 5,9 juta ton. Terbesar ke Polandia realisasi sebesar 2,1 juta ton dan diikuti ke negara Belanda dan Italia masing-masing 1,3 dan 1,2 juta ton," paparnya.

Besarnya ekspor batu bara ke Polandia ini juga cukup mengejutkan. Pasalnya, beberapa bulan lalu Polandia dikabarkan mengeluh karena pembelian batu bara dari RI tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati alias "zonk".

Pada September 2022 lalu, CNBC Indonesia menerima kabar tak sedap bahwa kualitas dan spesifikasi batu bara RI yang dikirim ke Polandia itu tidak sesuai dengan yang disepakati. Di mana, dari informasi tersebut Polandia melakukan impor batu bara ke Indonesia mencapai 70 ribu sampai 100 ribuan ton.

"Tidak sesuai dengan spek yang disepakati oleh pihak buyer. Kualitas batu bara yang datang ke Polandia jauh dari yang disepakati. Dan ini menjadi isu besar di Polandia, karena isinya tak hanya batu bara banyak campuran lumpurnya juga," kata sumber kepada CNBC Indonesia, Senin (19/9/2022).

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia membenarkan kejadian itu. Ia bilang bahwa atas kejadian itu, pihaknya sudah dikunjungi oleh Wakil Duta Besar Polandia bersama dengan Perusahaan BUMN pemilik PLTU di Polandia.

"Ini bad supply tidak sesuai dengan yang disepakati, menjadi sentimen negatif bagi eksportir Indonesia atas kesalahan yang dilakukan," terang Hendra kepada CNBC Indonesia, Senin (19/9/2022).

Kendati demikian, Hendra juga sempat memperkirakan bahwa kejadian tersebut tidak akan terlalu memengaruhi permintaan batu bara Eropa ke RI.

Hendra Sinadia sempat mengatakan, ekspor batu bara RI ke Eropa diperkirakan bisa mencapai 5 juta ton hingga akhir tahun ini. Pasalnya, sampai Oktober 2022 saja ekspor batu bara RI ke Eropa tercatat mencapai 4 juta ton.

Kurangnya pasokan bahan baku energi untuk pembangkit listrik di Eropa hingga memasuki musim dingin menurutnya membuat permintaan batu bara ke Eropa akan semakin meningkat di akhir tahun ini.

"Musim dingin, permintaan batu bara pasti naik. Hitungan kasar, sampai akhir Desember 2022, ekspor ke Eropa bisa sampai 5 juta ton, kasarnya. Data per Oktober 2022, data unofficial sudah 4 juta ton," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (25/11/2022).

Dia menyebut, hampir sejumlah negara Eropa memesan, tidak hanya menumpuk di satu negara. Mulai dari Jerman, Polandia, Italia, maupun Spanyol, menurutnya memesan batu bara ke Indonesia.

"Negara-negara yang tadinya impor dari Rusia, nyari dari luar Rusia, ada Jerman, Polandia, Italia, Spanyol," tuturnya.

Hendra mengatakan, ada pun batu bara yang dipesan Eropa ini rata-rata berkalori tinggi di atas 5.500 kkal/kg, lebih tinggi dibandingkan batu bara untuk pembangkit listrik di Tanah Air.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kantong Bos Batu Bara Makin Tebal, Ekspor Meroket!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular