Waspada! Konsumsi BBM Pertalite Tahun Depan Makin Kesurupan

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Kamis, 29/12/2022 11:50 WIB
Foto: Sejumlah warga mengantre untuk melakukan pengisian BBM di SPBU Pertamina di Kawasan Ciputat , Tangeran Selatan, Senin (17/10/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah perlu waspada! Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun tahun bisa mengalami lonjakan dipengaruhi konsumsi BBM bersubsidi seperti jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni RON 90 atau Pertalite.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (MBPH Migas) memprediksi konsumsi BBM Pertalite pada tahun depan akan mengalami kenaikan hingga 6% - 10%.

"Tahun ini Pertalite diperkirakan cukup atau prognosanya sekitar 98-99%, dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, aktivitas masyarakat semakin banyak, sehingga tahun depan konsumsi Pertalite diproyeksikan naik antara 6% hingga 10%," ujar Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman kepada CNBC Indonesia, Kamis (29/12/2022).


Sayangnya Saleh tidak merinci detail kenapa konsumsi BBM Pertalite bisa mengalami lonjakan. Yang jelas, seperti diketahui, konsumsi BBM Pertalite pada tahun ini juga bak orang kesurupan. Target konsumsi BBM Pertalite yang tadinya hanya 23,05 juta Kilo Liter (KL) naik menjadi 29,91 juta KL.

Sampai pada November 2022 saja, konsumsi BBM Pertalite sudah mencapai 26,90 juta kilo liter (KL) atau 89,94% dari target 29,91 juta KL. itu. "Tahun ini konsumsi BBM Pertalite diperkirakan cukup, prognosanya sekitar 98%-99%," tandas Saleh.

Melihat kondisi konsumsi BBM Pertalite yang akan mengalami lonjakan itu, ia berharap pembatasan pembelian BBM Pertalite melalui skema pengaturan BBM subsidi tepat sasaran sesuai dengan kriteria tertentu.

"Kita akan terus mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam konsumsi BBM dan juga jika Revisi Perpres 191 bisa mulai berjalan tahun depan, terdapat penajaman kriteria konsumen yang berhak mendapatkan JBKP," ungkap Saleh.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hanif Faisol: Jabodetabek Harus Pakai BBM Standar Euro IV