
Helikopter Uang Jokowi Sebar Ratusan Triliun, Kamu Kebagian?

Presiden Jokowi kembali menganggarkan 'uang helikopter' di dalam Program Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) di tahun 2022, yang sebesar Rp 455,62 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, hingga 9 Desember 2022, realisasi PC PEN telah mencapai Rp 330,7 triliun atau baru mencapai 72,6% dari pagu anggaran.
Jumlah kasus pasien Covid-19 yang menurun, membuat anggaran pada klaster kesehatan juga realisasinya hanya sebesar Rp 54,2 triliun atau 44,2% dari pagu yang sebesar Rp 122,54 triliun.
"Ini bagus, bukan under perform. Karena kondisi kesehatan dan masalah covid sudah mulai bisa terkontrol dengan sangat baik," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Desember 2022, dikutip Rabu (28/12/2022).
Belanja pada klaster kesehatan terdiri dari klaim pasien sebesar Rp 27,6 triliun - anggaran tersebut merupakan tunggakan klaim pasien tahun 2021 untuk 319.613 pasien dan 225.535 pasien di 2022.
Juga untuk insentif/santunan nakes pusat dan daerah sebesar Rp 3,4 triliun, insentif perpajakan kesehatan sebesar Rp 1,8 triliun, dan dukungan untuk penanganan Covid-19 di desa dan daerah sebesar Rp 15,1 triliun.
"Dominasi untuk PC PEN masih pada perlindungan masyarakat, karena ini untuk melindungi rakyat dari ancaman Covid dan ancaman guncangan ekonomi," jelas Sri Mulyani.
Secara rinci untuk realisasi perlindungan masyarakat, hingga 9 Desember 2022 sudah terealisasi Rp 148,2 triliun atau telah mencapai 95,8% dari pagu yang sebesar Rp 154,76 triliun.
Alokasi perlindungan masyarakat tersebut terdiri Rp 12,6 triliun untuk 20,7 juta KPM, kemudian PKH sebesar Rp 28,6 triliun untuk 10 juta KPM.
Ada juga untuk PKLW Nelayan dengan nilai Rp 1,3 triliun untuk 1 juta orang. BLT Migor sebesar Rp 7 triliun untuk 23,9 juta KPM, BLT Dana Desa sebesar Rp 26 triliun untuk 7,5 juta KPM.
Serta bantuan untuk penyandang disabilitas, yatim piatu, dan lansia sebesar Rp 114,4 miliar untuk 400.000 orang. Kartu Prakerja sebesar Rp 18 triliun untuk 5,1 juta orang, dan Kartu Sembako sebesar Rp 43,9 triliun untuk 18,8 juta KPM.
Dari sisi klaster pemulihan ekonomi, yang sudah tercapai hingga 9 Desember 2022 sebesar Rp 128,4 triliun atau 72% dari pagu yang sebesar Rp 178,32 triliun.
"Terutama untuk program padat karya Rp 18,4 triliun, ketahanan pangan Rp 31,2 triliun, dukungan UMKM Rp 24 triliun dan insentif perpajakan dan dunia usaha mencapai Rp 16,7 triliun," jelas Sri Mulyani.
(cap/mij)[Gambas:Video CNBC]