Awas Jadi 'Atlantis', BMKG Ingatkan Efek Fenomena Bulan Baru

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
27 December 2022 16:15
Banjir Rob di kawasan jalan Lodan Raya yang merupakan kawasan Sunda Kelapa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Banjir Rob di kawasan jalan Lodan Raya yang merupakan kawasan Sunda Kelapa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat di wilayah pesisir agar waspada dan siaga mengantisipasi dampak Pasang Maksimum Air Laut. BMKG memperingatkan potensi banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia. 

Fenomena air merendam wilayah darat bak 'Atlantis' ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, di pemukiman, serta tambak garam dan perikanan garam.

"Fenomena Bulan Baru pada 23 Desember 2022 dan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 24 Desember 2022 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang ari laut maksimum," demikian penjelasan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat jumpa pers, Selasa (27/12/022).

"Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia," tambahnya.

Dwikorita menjabarkan, daerah terancam banjir rob tersebut adalah:

- pesisir Aceh (pesisir Sabang, Meulaboh)
- pesisir Sumatra Utara (pesisir Belawan dan sekitarnya)
- pesisir Sumatra Barat (pesisir Padang, Padang Pariaman, Agam Tiku, Pasaman Barat dan pesisir Selatan)
- pesisir Lampung
- pesisir Kepulauan Riau
- pesisir Bangka Belitung
- pesisir Banten
- pesisir Utara DKI Jakarta
- pesisir Jawa Barat
- pesisir Utara dan Selatan Jawa tengah
- pesisir NTB
- pesisir NTT
- pesisir Kalimantan Barat
- pesisir Kalimantan Tengah (Kotawaringin Barat)
- pesisir Sulawesi Utara
- pesisir Maluku Utara
- pesisir utara Papua (Jayapura)
- pesisir Papua Selatan (Merauke).

Prakiraan BMKG, banjir rob bisa terjadi pada periode 20 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023, namun tidak serentak.

Imbauan BMKG

Untuk itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengimbau, perlu melakukan kajian ulang atas daerah-daerah yang sering terkena dampak banjir pesisir (rob).

"Sehingga bisa tahu upaya adaptasinya apa, mitigasinya apa. Apa yang harus dibangun, yang harus dilakukan ketika fase banjir datang," kata Eko.

"Ini bisa diprediksi waktunya. Tinggal upaya kita apa yang baik untuk wilayah dan lingkungan kita," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning Terbaru BMKG: 17 Wilayah Pesisir Bersiap Laut Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular