Astaga, Ternyata RI Masih Kalah dari Filipina dan Vietnam

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 December 2022 14:50
Aktivitas Terminal Kendaraan di Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Terminal Kendaraan di Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan Indonesia dengan letak geografisnya yang strategis menjadi keuntungan dalam jalur perdagangan. Namun ternyata, peran Indonesia dalam rantai nilai global belum mendominasi seperti negara-negara lain di kawasan Asia Timur.

"Kita nggak terlalu tertinggal, tapi lebih rendah dari beberapa negara region terkait aktivitas integrasi di Asia Timur," kata Pendiri dan Direktur Eksekutif Presisi Titik Anas dalam Seminar Outlook Industri 2023 Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Selasa (27/12/22).

Titik mengatakan, Indonesia memang terlibat dalam rantai nilai global, namun beberapa peluang terlewatkan.

"Di elektronik dan barang permesinan, Indonesia integrasinya relatif lebih rendah dari negara tetangga. Otomotif kita lebih dominan dibanding elektronik atau permesinan," kata Titik.

"Partisipasi Indonesia dalam perdagangan internasional produk parts and components (PC) dan permesinan relatif rendah dan stagnan," tambahnya.

Berikut gambaran partisipasi rantai pasok komponen di negara Asean:

- Malaysia tertinggi dalam kontribusi global ekspor global value chain/ rantai nilai global di PC, sementara Vietnam telah melampaui Thailand pada 2019 menjadi kontributor terbesar kedua

- Filipina memiliki pangsa ekspor PC tertinggi

- Vietnam bergerak menuju global value chain yang lebih backward-oriented

- Share ekspor PC Indonesia relatif rendah dan stagnan, kontribusi terhadap total ekspor permesinan juga rendah.

Gambaran tersebut berdasarkan klasifikasi suku cadang dan komponen mesin dan barang jadi Kimura dan Obashi (2010).

Adapun reorganisasi jaringan produksi Asia Timur dan global, yang sekarang merupakan lebih dari setengah perdagangan intra-ASEAN dan intra-Asia Timur, berpusat pada China untuk tahap akhir produksi seperti assembly.

Jaringan produksi Asia Timur adalah jaringan terbuka dengan berbagai intensitas faktor, pendatang baru yaitu Vietnam, bahkan Kamboja dapat bergabung, asalkan mereka memenuhi prasyarat. Mulai dari terbukanya investasi hingga persyaratan keterampilan pasar tenaga kerja.

"Beberapa karakteristik yang mencitrai jaringan produksi di Asia timur ini adalah ekspor impor lancar dan environment investment terbuka dan ketersediaan tenaga kerja yang terampil. Ini sebagai indikasi adanya global production network atau integrasi global value chain di region atau secara global," sebut Titik.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular