Internasional

Bukan China, Zelensky Minta Bantuan Raksasa Asia Ini

luc, CNBC Indonesia
27 December 2022 06:20
WASHINGTON, DC - DECEMBER 21: President of Ukraine Volodymyr Zelensky addresses a joint meeting of Congress in the House Chamber of the U.S. Capitol on December 21, 2022 in Washington, DC. In his first known trip outside of Ukraine since Russia invaded, Zelensky met with U.S. President Joe Biden and outlined Ukraine's request for continued military aid. (Photo by Anna Moneymaker/Getty Images)
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato pada pertemuan gabungan Kongres di Kamar DPR AS Capitol pada 21 Desember 2022 di Washington, DC. (Getty Images/Anna Moneymaker)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia meminta bantuan India untuk menerapkan "formula perdamaian" dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Narendra Modi.

Percakapan itu terjadi pada saat India berusaha memperkuat hubungan perdagangan dengan Moskow, sementara negara-negara Barat memperkenalkan langkah-langkah baru untuk membatasi pendanaan perang Rusia.

"Saya melakukan panggilan telepon dengan PM Narendra Modi dan berharap kepresidenan G20 sukses," tulis Zelensky di Twitter, Senin (26/12/2022).

"Di platform inilah saya mengumumkan formula perdamaian dan sekarang saya mengandalkan partisipasi India dalam implementasinya."

Zelensky meminta ekonomi utama Kelompok 20 (G20) bulan lalu untuk mengadopsi formula perdamaian 10 poin Ukraina dan mengakhiri perang. Adapun, India kini memegang kepresidenan G20 selama setahun.

Pemerintah India mengatakan dalam pernyataan pada Senin malam bahwa kedua pemimpin membahas peluang untuk memperkuat kerja sama bilateral.

"Perdana Menteri menjelaskan prioritas utama Kepresidenan G20 India, termasuk menyuarakan keprihatinan negara-negara berkembang mengenai isu-isu seperti ketahanan pangan dan energi."

Modi juga menegaskan kembali seruannya untuk segera mengakhiri permusuhan di Ukraina dan menyampaikan dukungan India untuk setiap upaya perdamaian.

India, yang tidak secara eksplisit mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, telah muncul sebagai pembeli terbesar minyak Rusia setelah China. Bulan ini, negara tersebut membeli minyak mentah Ural jauh di bawah batas harga US$ 60 per barel yang disetujui oleh negara-negara Barat.

Menteri luar negeri negara itu telah mengatakan bahwa sebagai konsumen minyak dan gas terbesar ketiga di dunia, di mana tingkat pendapatannya tidak tinggi, India harus menjaga kepentingannya sendiri dan menyebut Rusia sebagai "mitra tetap dan teruji waktu".

Sebelumnya, Reuters melaporkan pada bulan lalu bahwa Moskow telah mengirimi India daftar lebih dari 500 produk untuk pengiriman potensial, termasuk suku cadang untuk mobil, pesawat terbang, dan kereta api, karena sanksi menekan kemampuan Rusia untuk menjaga agar industri vital tetap berjalan.

India juga telah mengirimi Rusia daftar produk India untuk akses ke pasar Rusia guna menyeimbangkan perdagangan bilateral yang sekarang condong ke Rusia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PM India Modi Temui Zelensky Setelah Peluk-Peluk Putin, Mau Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular