Pasokan Gas, BBM, dan Listrik di Nataru 2022 Dipastikan Aman!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
25 December 2022 20:45
PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan distribusi BBM dan LPG (Liquified Petroleum Gas) berjalan aman dan lancar sepanjang masa liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. (Dok. PIS)
Foto: PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan distribusi BBM dan LPG (Liquified Petroleum Gas) berjalan aman dan lancar sepanjang masa liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. (Dok. PIS)

Cilegon, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pastikan pasokan energi termasuk diantaranya Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) aman selama liburan Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru).

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan negara akan terus hadir dalam memastikan ketersediaan pasokan energi saat Nataru 2023. Dia mengatakan, untuk pasokan listrik dalam negeri memiliki rantai pasok yang lancar.

"Kita ingin memastikan bahwa negara terus hadir dalam rangka menjamin pasokan energi khususnya dalam pelaksanaan Nataru ini, 2022 dan tahun baru 2023. Energi di sini kita mencakup listrik, tidak saja listriknya tapi juga kita pastikan rantai pasoknya berupa pasokan batu bara dan biomassa juga lancar," ujarnya usai acara kunjungan kerja Kementerian ESDM ke LPG Terminal Tanjung Sekong, Banten, Minggu (25/12/2022).

Selain itu, Rida mengungkapkan saat kunjungannya ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten, menunjukkan bahwa pasokan listrik akan aman sampai dengan satu bulan ke depan.

"Dan Alhamdulillah, tadi Suralaya pasokan batu bara, hari operasinya itu sudah di atas 30 hari artinya sudah lebih dari cukup," ungkapnya.

Adapun, untuk ketersediaan LPG selama Nataru 2023, PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan aman dan lancar sepanjang masa liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Direktur Armada PT PIS Irfan Zainul Fikri mengungkapkan PT PIS memastikan ketersediaan energi selama 17 hari ke depan.

"Tugas kita 13 hari oleh pemerintah kita bisa menyelenggarakan 17 hari," ujarnya dalam kesempatan yang sama, Minggu (25/12/2022).

Sebelumnya, Direktur Operasi PIS Brilian Perdana memaparkan, untuk mendukung pelaksanaan Satgas Nataru, PIS mengoperasikan total 217 unit kapal, terdiri dari 165 kapal BBM, 15 kapal avtur, dan 37 unit kapal LPG.

"Seluruh perwira PIS memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan suplai dan distribusi, serta kelancaran operasional sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat. Pendistribusian BBM dan LPG kita pastikan terlaksana dengan baik, agar masyarakat bisa tetap nyaman dalam beraktivitas," ungkap Brilian, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (23/12/2022).

Meski telah menyiapkan 217 unit kapal, PIS tetap mengantisipasi tambahan kapal dengan skema spot charter untuk mengamankan stok selama masa satgas.

Pemantauan secara berkala distribusi BBM dan LPG juga dilakukan oleh perusahaan dengan mengoptimalkan teknologi, di antaranya aplikasi EDTP 3.0, VCOMS, IPMAN, dan juga pemantauan cuaca dari BMKG.

Pemanfaatan digitalisasi monitoring sistem juga disiapkan untuk mendeteksi situasi darurat (emergency), fraud detection, dan prakiraan cuaca.

Teknologi untuk memonitoring pergerakan kapal dan stok ini juga terintegrasi dengan Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari hulu (upstream), kilang, perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero).

Tidak hanya kesiapan kapal, PIS yang kini mengelola 6 terminal strategis juga memastikan kelancaran pasokan di pelabuhan, bunker, dan depot. Untuk bunker, PIS menjaga ketepatan waktu dengan meminimalisir masa tunggu akibat bunkering dan sekaligus memastikan kualitas bunker kapal.

Kelancaran operasional di pelabuhan juga dipastikan dengan berkoordinasi secara intens ke instansi pemerintahan baik terkait imigrasi, cukai, karantina, dan otoritas pelabuhan.

"Kami melakukan monitoring posisi kapal dengan lebih intens, dan untuk kapal yang akan supply Terminal BBM dengan Coverage Days yang minim kami mintakan crew untuk dapat mengoperasikan kapal dalam kondisi best safe speed, serta koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mitigasi dan antisipasi lonjakan demand di suatu depot apabila diperlukan," tuturnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jaga Keandalan Listrik Saat Nataru, PLN Siapkan 5 Hal Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular