
PPKM Bakal Disetop, Ahli Singgung Situasi di China

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kabarnya bakal dihentikan pada akhir tahun. Hal ini turut mendapat komentar dari pakar epidomologi yang juga terkait situasi Covod-19 di China.
"Setuju jika dicabutnya nanti setelah Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ini pun jika situasi di China tidak makin buruk dan tidak ada varian baru berbahaya," kata Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, dikutip dari detikcom, Minggu (25/12/2022).
Diketahui, kasus COVID-19 di China sedang meningkat. Bahkan, di kota Qingdao, dilaporkan ada setengah juta kasus dalam satu hari.
Menurut Dicky, meski status PPKM telah dicabut, tapi Indonesia belum masuk ke masa endemi. Sehingga, Indonesia masih harus waspada soal kemungkinan ada penularan virus Corona seperti di beberapa negara lain.
"Kalau bicara PPKM berakhir, nggak otomatis itu endemi. Endemi tak ikuti status pemerintah," katanya.
Menurut Dicky, status endemi berjalan panjang. Bahkan, bisa beberapa dekade, bahkan hingga seratus tahun.
"Bicara status endemi, belum ada sampai sejauh ini, belum ada negara yang dikatakan sebagai endemi," katanya.
Kondisi COVID-19 pun, jelas dia, masih terus berkembang. Masih ada lonjakan kasus dan penemuan varian baru.
"Kita tak bisa bicara endemi akan berjalan dengan cepat. Ini bicara virus yang baru terus bermutasi, punya kemampuan infeksi dan infeksi lagi, turunkan antibodi lagi. Ini membuat terus mutasi," katanya.
Menurutnya, status endemi bisa disematkan jika situasi stabil, dan bisa diprediksi. Namun, saat ini kedua hal itu belum terjadi.
"Ini tidak mudah, dan belum menentu. Dalam konteks COVID-19, belum menentu. Kadang meningkat. Di China jadi tsunami kasus COVID-19," ucapnya.
"Disebut bisa diprediksi, musimnya belum jelas. Jadi kategori endemi masih jauh, apalagi dalam modal hardimuniti, jauh banget," ucapnya.
Namun, hal terpenting saat ini yang harus dilakukan, adalah virus COVID-19 tidak membebani fasilitas kesehatan. Kemudian, kematian pun dalam angka yang kecil.
"Yang penting, statusnya sudah bisa dikatakan relatif tidak membebani fasilitas kesehatan, relatif bisa dikendalikan, kesakitan ada, kematian ada tapi kecil," ucapnya.
(tfa/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Yakin Efek Positif PPKM Dicabut Muncul Bulan Depan