Ini Kunci Kesiapan Ekonomi Indonesia Hadapi 2023

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
24 December 2022 11:35
SMI
Foto: dok Indonesia Economic Outlook 2023: Overcoming Economic Challenge Through Sustainability, yang diselenggarakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil Nazara mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif hingga triwulan III tahun 2022, yaitu mencapai 5,72% secara year on year (yoy) dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.091,2 triliun.

Oleh sebab itu, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan tetap terjaga, khususnya di 2023 aspek pembangunan yang berkelanjutan perlu diperhatikan, baik dari sisi energi, pangan maupun kesehatan.

"Tiga unsur pembangunan utama yang harus dijaga keberlanjutannya untuk kesejahteraan rakyat yaitu energi, pangan dan kesehatan. Ketiga sektor ini sangat berperan penting untuk menggerakkan perekonomian," tegas Suahasil dalam sambutannya pada Indonesia Economic Outlook 2023: Overcoming Economic Challenge Through Sustainability, yang diselenggarakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) di Jakarta, Selasa (20/12).

Ia juga menyampaikan pentingnya penggunaan produk lokal untuk memenuhi pembangunan ketiga unsur tersebut, demi menggerakkan perekonomian Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad menyampaikan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren positif juga dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi yang terjadi di daerah.

Sebaran pertumbuhan ekonomi secara spasial menunjukan bahwa pemulihan dan pertumbuhan ekonomi telah dialami oleh hampir semua provinsi, dengan kontributor utama pada peningkatan ini ada pada kelompok provinsi di Pulau Jawa dengan peranan sebesar 56,30% dari ekonomi nasional, serta kinerja ekonomi yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,76%.

Highlight dari pertumbuhan yang signifikan juga terjadi pada kolompok provinsi di Maluku dan Papua, yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,51%.

"Potensi pembangunan daerah telah dan akan terus di support oleh PT SMI, mengingat mandat PT SMI untuk mengelola dan menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional ("PEN") sangat berdampak bagi pembangunan daerah pada masa pemulihan ekonomi," jelas Edwin.

Lebih lanjut, PT SMI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang memiliki mandat untuk menjadi katalis pembangunan nasional juga berperan aktif dalam memastikan pembangunan yang difasilitasi oleh PT SMI memiliki ketahanan dan keberlanjutan dari berbagai aspek salah satunya lingkungan.

Dalam rangka menghadapi tantangan global yaitu perubahan iklim tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan pada perhelatan G20 yang lalu meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM). PT SMI ditunjuk untuk mengemban amanah sebagai ETM Country Platform Manager dalam rangka menyediakan skema pembiayaan untuk transisi energi yang adil dan terjangkau.

ETM merupakan sebuah mekanisme transisi dari penggunaan batu bara sebagai sumber energi ke energi baru terbarukan, dengan tujuan untuk mencapai target pemerintah dalam pengendalian emisi gas rumah kaca menjadi sebesar 31.89% dengan usaha sendiri di tahun 2030, dan 43,20% dengan dukungan internasional serta pencapaian emisi nol bersih pada 2060.

Hal ini tertuang dalam Enhanced Nationally Determined Contribution yang merupakan turunan dari kesepakatan Paris. Salah satu sektor yang dapat berkontribusi langsung dalam penurunan emisi gas rumah kaca ini adalah sektor energi dimana sektor ini menggunakan batu bara sebagai sumber energi, yang memiliki dampak emisi karbon cukup tinggi


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Sektor Air Minum, SMI Gelontorkan Rp 500 M ke 19 Pemda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular