Jelang Ekspor Bauksit Disetop, Waspada Dikeruk Jor-joran!

News - Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
23 December 2022 21:30
Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar) Foto: Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang kegiatan ekspor 'harta karun' Indonesia yang termasuk enam terbesar di dunia. 'Harta karun' itu adalah bauksit, yang dilarang ekspornya mulai Juni 2023.

Penghentian ekspor bijih bauksit ke luar negeri itu sebenarnya sudah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam mempersiapkan pelarangan ekspor bahan mentah bauksit ini sudah mengantisipasi adanya pengeksporan bijih bauksit yang lebih besar sebelum ekspor benar dihentikan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa sudah ada Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang disusun oleh perusahaan pertambangan setiap tahun dan diajukan untuk disetujui oleh Kementerian ESDM.

Oleh karena itu, Arifin mengungkapkan apa yang akan digali oleh perusahaan tambang tidak boleh melebihi apa yang sudah disetujui dalam RKAB tersebut.

"Kan sudah ada RKAB-nya," ungkap Arifin, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/12/2022), saat ditanya mengenai apakah akan ada jumlah ekspor bijih bauksit yang lebih banyak sebelum pelarangan ekspor komoditas tambang mentah diberlakukan.

Dia juga mengungkapkan bahwa perusahaan tidak boleh menimbun bijih bauksit untuk diekspor ke luar negeri.

"Iya dong (sesuai RKAB), jangan ditimbun (bijih bauksit)," tandasnya.

Selain itu, Arifin mengungkapkan dalam persiapannya menyambut pelarangan ekspor tambang mentah, untuk komoditas bauksit, fasilitas pemurnian bauksit atau smelter bauksit di Indonesia baru rampung sebanyak empat smelter. Ditambah, keempat smelter tersebut disebutkan belum beroperasi dengan kapasitas penuh.

"Jadi yang ada sekarang smelter pemurnian bauksit itu ada 12, yang sudah selesai 4, tapi yang 4 ini itu operasinya under capacity, jadi gak penuh," ungkapnya.

Selain itu, dia mengungkapkan masih ada delapan smelter yang belum selesai proses pembangunannya. Untuk itu, Arifin berharap smelter yang belum rampung bisa dipercepat, sedangkan 4 smelter yang sudah beroperasi bisa memenuhi kapasitas terpasangnya.

"Kita harapkan ya, semuanya bisa mempercepat, terutama yang 4 (smelter) ini bisa memenuhi kapasitas terpasangnya, dan kedua yang sisa 8 itu bisa juga selesai," pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan laman Kementerian Perindustrian, bijih bauksit merupakan batuan yang mengandung tiga mineral utama dan berkaitan dengan mineral silikat dan biasanya dijadikan bahan baku untuk membuat aluminium. Selain itu, bauksit dapat diolah untuk pemurnian air, kosmetika, farmasi, keramik dan plastik filler.

Aluminium sendiri banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari; mulai dari pembuatan sendok, garpu, pisau sampai menjadi bahan baku body mobil bahkan pesawat terbang.

Di tengah kebijakan pemerintah dalam meningkatkan perkembangan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Bauksit adalah salah satu bahan baku penting untuk memproduksi semikonduktor dan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir. Bersama nikel dan mineral lainnya, bauksit juga mendukung industri baterai kendaraan listrik ke depan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Aneh! RI Punya Harta Karun Dunia Tapi Kok Gak Dipakai


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading