Carut Marut Data Beras RI: Terjadi Tiap Tahun, Tak Ada Solusi

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
Jumat, 23/12/2022 16:25 WIB
Foto: Keterangan Pers Menteri Terkait Rapat Terbatas, Kantor Presiden, 25 Agustus 2022.

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan, terjadi polemik perbedaan data pasokan beras antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Perum Bulog. Kementan menyatakan bahwa stok beras surplus, sedangkan Bulog memiliki data berlawanan dimana hasil perhitungan mereka menunjukkan stok beras defisit dan pemerintah harus melakukan impor beras.

Perbedaan data ini, menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa merupakan persoalan dari tahun ke tahun yang tak kunjung selesai. Hal tersebut merupakan akibat dari tidak adanya kesatuan data yang dimiliki mengenai suatu persoalan.


"Kalau pangan kan berarti beras, begitu beras kita mau tanya kenapa kita impor dan kita punya jaga-jaga untuk impor dan kemudian berapa produksi? Berapa yang ada di stok nasional yang dipegang oleh Bulog? Dan seterusnya, datanya sampai hari ini nggak ada yang satu, nggak ada yang sama. Itu luar biasa dari tahun ke tahun kita punya soal seperti ini," curhatnya dalam Grand Launching Portal Satu Data Indonesia, Jumat (23/12/2022).

Padahal, menurutnya keakuratan data merupakan kunci dari pembangunan. Oleh karena itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, ia meminta seluruh kementerian dan lembaga termasuk pemerintah daerah untuk bekerja sama dan berkolaborasi menata penyelenggaraan data di Indonesia.

Maka, pada hari ini, Jumat (23/12/2022) Bappenas meluncurkan portal Satu Data Indonesia (SDI). Ia mengatakan, portal SDI berfungsi sebagai marketplace data pemerintah yang akan mempertemukan permintaan dan penawaran terhadap data.

Nantinya portal SDI akan terhubung dengan seluruh portal data kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Harapannya, portal SDI ini dapat menjadi tempat data tunggal yang benar-benar akurat sehingga tidak akan terjadi lagi perbedaan data antar K/L di masa mendatang.


"Karena itu portal ini harusnya terhubung dengan seluruh portal data di masing-masing kementerian, lembaga, dan daerah. Beragam jenis data baik itu statistik, spasial maupun keuangan di seluruh strata pemerintah itu akan bermuara dalam portal Satu Data Indonesia," ujarnya.

"Sehingga portal Satu Data Indonesia diharapkan menjadi single source of truth and the ultimate source of government data in Indonesia," tambahnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Bapanas Ungkap Prospek RI Ekspor Beras - Target Swasembada