Target 1 Juta Barel Minyak Tanggung Jawab Semua Kementerian

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
23 December 2022 12:05
Blok Rokan. (Doc SKK Migas)
Foto: Blok Rokan. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki target produksi minyak bumi sebanyak 1 Juta barel per hari (bph) dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari (bscfd) pada tahun 2030. Untuk mendorong terciptanya target tersebut, diperlukan dukungan dari kementerian atau lembaga terkait.

Sekretaris SKK Migas, Shinta Damayanti menyebutkan untuk mendukung tercapainya cita-cita 1 juta barel minyak per hari dan 12 bscfd gas di tahun 2030, bukan hanya menjadi tugas SKK Migas maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tapi juga kementerian terkait lainnya.

Misalnya, saat dilakukan eksplorasi di lapangan dan akhirnya menemukan hasilnya, maka harus segera ditetapkan siapa pemanfaatnya. "Nah PR-nya adalah pada saat nanti pada saat dilakukan eksplor dan ketemu, siapa pemanfaatannya dan ketersambugannya, itu sangat menjadi PR. Tentunya bukan Kementerian ESDM saja, tentunya juga dengan kementerian terkait lainnya untuk memastikan pemanfaatannya bisa tersalurkan," ungkapnya.

Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki tugas berat untuk mencapai target minyak 1 juta bph dan gas 12 bscfd. Namun hal itu harus ditempuh lantaran saat ini cadangan minyak bumi Indonesia kian mengkhawatirkan.

DPR RI mencatat, cadangan minyak bumi yang ada di tanah air dikabarkan hanya tinggal sekitar 9 - 12 tahun lagi. Hal itu bisa terjadi apabila tidak ada temuan-temuan produksi minyak yang baru. Saat ini terpantau cadangan minyak RI dipantau hanya tersisa 2,4 miliar barel saja.

"Minyak tinggal 2,4 miliar barel saja. Bayangkan, kalau tidak ditemukan yang baru, hanya sampai 9 tahun - 12 tahun saja. Inilah problem energi kita, konsumsi kita sekian tetapi liftingnya sekian," ungkap Kepala Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto dalam Forum Transisi Energi CNBC Indonesia, di Menara Bank Mega, Kamis (22/12/2022).

Yang menjadi masalah utama, kata Sugeng, saat ini konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat RI mencapai 1,430 juta barel per hari (bph). Sementara lifting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 hanya mencapai 660 ribu bph.

"Produksi minyak rata-rata 630 ribu bph saja. sangat rentan kalau hanya mengandalkan blok-blok tertentu,. Sudah gitu lifting nasional anjlok 590 ribu bph," ungkap Sugeng.

Saat ini seperti diketahui, kata Sugeng, Indonesia mengandalkan dua blok minyak terbesar di Indonesia yakni Blok Rokan dan Blok Cepu.

Untuk mendukung produksi minyak tanah air, Sugeng bilang, diperlukan penyelesaiannya Revisi Undang-undang Minyak dan Gas Bumi (RUU Migas). Utamanya berkenaan dengan legitimasi hukum kebradaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Jadi payung hukum keberaan SKK Migas yang saat ini berupa Perpres harus di bawah Undang-undang," tandas Sugeng.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenaikan Harga Beras & Minyak Hingga IMF Bawa Kabar Baik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular