
Gencarkan Energi Bersih, Seharusnya Pertalite "Kiamat"!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini gencar bertransisi energi untuk mencapai net zero emission (NZE) atau netral karbon di tahun 2060. Hal itu guna menjadikan Indonesia lebih ramah lingkungan atau lebih hijau yang turut menekan emisi gas rumah kaca.
Namun, untuk mencapai Indonesia bisa lebih ramah lingkungan, Indonesia masih tersandera dengan ketergantungan energi fosil. Salah satunya adalah penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah oktane yakni RON 90 atau BBMÂ Pertalite.
"Bagaimana kita menekan emisi karbon, saat ini penggunaan BBM di Indonesia emisinya tinggi sekali, dapat memantik penyakit. Maka itu harus kita ke depankan standar dengan EURO 4 dalam hal ini RON 98 atau BBM Turbo," kata Kepala Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto dalam Forum Transisi Energi, Dikutip Jumat (22/12/2022).
Sugeng menyadari penggunaan BBM beroktane rendah yakni RON 90 atau Pertalite terjadi karena untuk menjaga daya beli masyarakat. "Problemnya adalah daya beli masyarakat, sehingga hari ini BBM masih di dominasi oleh RON 90. Itu masih tinggi karbonnya, dalam konteks ini BBM kita harus menuju EURO 4 atau RON 98. Persoalannya bagaimana BBM bersih dan harganya terjangkau," tandas Sugeng
Seperti yang diketahui, pada tahun ini pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) resmi menambah jumlah kuota penggunaan BBM Pertalite dari yang sebelumnya 23,05 juta Kilo Liter (KL) menjadi 29,91 juta KL. Hal ini terbukti bahwa konsumi BBM Pertalite ini masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Bukan Rp10.000, Segini Harga Asli BBM Pertalite