Jelang Pesta Tahun Baru, Pengusaha Minuman Beralkohol Pusing!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang Tahun Baru 2023, permintaan minuman beralkohol makin meningkat. Namun, stok di dalam negeri khususnya dari impor sempat tersendat karena proses di bea cukai.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir dan Distributor Minuman Indonesia (APIDMI) Ipung Nimpuno mengungkapkan penyebabnya karena pemeriksaan yang lebih ketat di bea cukai dari biasanya. Akibatnya, produk minuman beralkohol impor sempat mengalami keterlambatan masuk ke dalam negeri.

"Agak mengganggu, 2-3 bulan terakhir Bea cukai agak ketat pemeriksaan makin detil itu menyulitkan. Sebelumnya pemeriksaan harus dan wajib, tapi jangan sampai pemeriksaan impor menghambat clearance di gudang atau pelabuhan. Hambatan yang terjadi mengganggu karena pasar membaik tapi di Bea Cukai terhambat. Biasanya 3-4 hari, tapi di 2-3 bulan terakhir bisa 20-30 hari itu menyulitkan walau sudah ada diskusi," kata Ipung kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/12/22).

Ia menyebut pihaknya bakal mendukung penindakan hukum bila ada importir yang nakal, namun bukan berarti semua pelaku usaha lain menjadi terkena dampaknya.

"Pelaku usaha nggak perlu dibantu, tapi setidaknya jangan diganggu, dalam artian ya sesuai aturan aja, kalau 3 hari ya 3 hari, jadi kepastian usaha dan iklim berusaha juga enak," kata Ipung.

Apalagi, sektor pariwisata sudah mulai bergeliat walau memang belum mencapai angka yang sama ketika sebelum pandemi. Beberapa faktor yang mendukung misalnya mulai dari pembatasan operasional yang sudah lebih kendor hingga acara bertaraf internasional.

"Apalagi didukung G20 Bali, ramai itu membantu produk impor minuman beralkohol. Lalu nggak ada pembatasan operasional membantu juga, traveling lebih mudah, domestik dan internasional, tempat wisata, jadi sangat signifikan terbantu. Dibanding sebelum Covid-19, sudah sekitar 80-90% mendekati normal," kata Ipung.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang 'Pening', Anak Mudanya Kurang Minum Alkohol