
Begini Dukungan MOYA untuk Target Cakupan SPAM 100% di 2030

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Moya Indonesia (MOYA) dan PAM Jaya telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) mengenai Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Melalui Optimalisasi Aset Eksisting dan Penyediaan Aset Baru dengan Skema Pembiayaan Bundling. Kerja sama ini merupakan upaya dalam mencapai target cakupan pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 100% pada 2030.
Dalam kerja sama ini, MOYA melakukan pengoperasian instalasi pengolahan air di unit produksi dalam mengelola SPAM di Jakarta, serta membangun instalasi air baru dan jaringan perpipaan.
Seperti diketahui mengurangi penggunaan air tanah merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki kondisi lingkungan (environmental improvement), khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Adapun dalam hal ini, Kementerian PUPR melaksanakan Proyek Strategis Nasional SPAM dengan skema kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yakni SPAM Regional Jatiluhur I (SPAM Jatiluhur) memanfaatkan air baku dari Bendungan Jatiluhur, di Provinsi Jawa Barat melalui Saluran Tarum Barat, dan SPAM Regional Karian-Serpong, memanfaatkan air baku dari Bendungan Karian di Provinsi Banten.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan SPAM Regional Jatiluhur I akan menyediakan pasokan air minum sebesar 4.750 liter/detik. Air minum tersebut akan didistribusikan bagi sekitar 380.000 sambungan rumah (SR) atau sekitar 1,9 juta jiwa di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.
Kemudian proyek KPBU SPAM Regional Karian-Serpong nantinya dapat menyediakan air minum curah sebesar 4.600 liter/detik kepada 3 wilayah, antara lain Provinsi DKI Jakarta sebesar 3.200 liter/detik, Kota Tangerang sebesar 750 liter/detik, dan Kota Tangerang Selatan sebesar 650 liter/detik.
"Dengan adanya pembangunan SPAM Regional Karian-Serpong ini diharapkan dapat menghasilkan sekitar 368.000 sambungan rumah untuk memberi layanan air minum kepada sekitar 1,8 juta jiwa," ungkapnya dikutip, Kamis (22/12/2022).
Sementara itu, secara terpisah, Direktur Utama MOYA Irwan Dinata mengatakan, untuk mendukung proyek infrastruktur SPAM, pihak swasta memerlukan peraturan yang menyeluruh dan melengkapi peraturan yang sudah ada.
"Saat ini pemerintah memiliki kerangka peraturan yang baik. Beberapa waktu terakhir dirjen dari PUPR bicara mengenai source to tap, saya rasa dengan pengembangan peraturan yang lebih menyeluruh melengkapi peraturan yang ada, saya rasa akan mempercepat pembangunan infrastruktur SPAM di negara ini," ungkap dia.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Swasta Ikut Bangun Infrastruktur SPAM, Syarat Ini...