Forum Transisi Energi

Waduh, Impor Minyak RI Lebih Besar dari Produksinya!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
22 December 2022 21:27
Perahu mengambang di depan terminal penyimpanan minyak VOPAK di Johor, Malaysia 7 November 2017. REUTERS / Henning Gloystein
Foto: REUTERS/Henning Gloystein

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketergantungan Indonesia terhadap impor Bahan Bakar Minyak (BBM) masih cukup tinggi. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto.

Sugeng membeberkan bahwa konsumsi BBM RI sejauh ini telah tembus 1,430 juta barel per hari (bph). Sementara produksi minyak siap jual atau lifting nasional hanya mencapai 660 ribu bph. Artinya, impor minyak RI bisa mencapai 770 ribu bph, lebih tinggi dari produksi minyak nasional.

"Fosil BBM jadi masalah luar biasa. Konsumsi BBM 1,430 juta barel per hari. Sementara lifting di APBN 2023 hanya mampu 660 ribu bph. Produksi rata-rata 630 ribu bph saja," ungkapnya dalam acara Forum Transisi Energi yang diselenggarakan SKK Migas bersama CNBC Indonesia, Kamis (22/12/2022).

Menurut Sugeng, meskipun Indonesia mempunyai target untuk pencapaian karbon netral pada 2060 atau lebih cepat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia masih bergantung pada energi fosil.

"Di tahun 2050 pun betapa betul fosil masih tetap dominan. Di 2050 bauran EBT baru 31%, artinya sisanya masih fosil. Lantas kemudian bagaimana kita mau menekan itu mau menjadi net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat. Jadi sekali lagi dunia hari ini masih tergantung fosil," katanya.

Untuk BBM misalnya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) masih memproduksi hingga 100 juta barel per hari. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan dunia yang saat ini masih sangat bergantung pada sumber energi ini.

"Indonesia demikian, hari ini fosil masih menjadi urat nadi perekonomian. Maka dari itu yang mau kita tekan adalah emisi nya. Ini mau masuk EBT jangan-jangan migas mau ditinggalkan hampir mustahil justru migas tetap dieksplorasi dan dieksploitasi sebanyak banyaknya hanya saja pemanfaatan bukan lagi energi primer langsung," kata dia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alamak! Impor Minyak RI Tembus Rp 300 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular